Sambut Lebaran, Jembatan Tanggulangin dilakukan uji beban
18 Mei 2019 22:03 WIB
Sejumlah truk besar tampak berhenti di atas Jembatan Kolonel Sunandar atau dikenal dengan Jembatan Tanggulangin yang baru dibangun sebagai bagian uji beban sebelum dibuka untuk kendaraan umum sekaligus menyambut pemudik Lebaran, Sabtu (18/5/2019). (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) - Jembatan Kolonel Sunandar atau Tanggulangin, yang menghubungkan Kabupaten Kudus dengan Demak, Jawa Tengah, Sabtu, dilakukan uji beban sebagai tahapan sebelum dibuka untuk dilalui kendaraan umum sekaligus menyambut pemudik Lebaran.
Menurut Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Underpass Karangsawah Alik Mustaqim di Kudus, Sabtu, uji beban Jembatan Tanggulangin secara efektif dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB.
Dalam pengujian tersebut, terdapat 14 kendaraan truk dengan mengangkut beban yang total beratnya mencapai 25 ton.
"Jika ditotal seluruhnya mencapai 350 ton atau setara 70 persen dari kapasitas rencana beban jembatan sebesar 482 ton," ujarnya.
Berdasarkan hasil uji beban hari ini, katanya, secara empiris sudah bagus karena dengan beban maksimum masih berada di ambang batas.
"Lendutan yang terjadi perletakannya sesuai rencana sehingga secara struktur jembatan tersebut aman dilewati," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, hasil uji beban tersebut akan dibahas secara internal sebelum dibuka untuk dilalui kendaraan umum.
Sebelum dibuka untuk dilalui kendaraan umum, maka marka maupun pekerjaan pagar pembatas akan diselesaikan secepatnya.
Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR Bambang Suhendro menambahkan uji beban dengan dibebani 14 truk untuk mengecek apakah kemampuan jembatan sesuai yang direncanakan.
Hasilnya, kata dia, lendutannya diukur dibandingkan hitungan, gaya dalamnya ada sensor yang ditempel untuk mengecek apakah sesuai, yang jelas menunjukkan jembatan ini bisa dibebani truk sebanyak ini yang membuktikan mampu dioperasionalkan.
Sebelum dioperasionalkan, katanya, pekerjaan yang belum diselesaikan harus dituntaskan terlebih dahulu, seperti rambu dan marka.
Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN sebesar Rp115,55 miliar, yakni tahun 2017, 2018 dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (sta) nol mencapai 600 meter.
Baca juga: Dengan naik motor, Gubernur Jateng cek jalur alternatif mudik
Baca juga: Pemudik lintas Jalur Pantura diminta waspadai jalan bergelombang
Menurut Pejabat Pembuat Keputusan (PPK) Underpass Karangsawah Alik Mustaqim di Kudus, Sabtu, uji beban Jembatan Tanggulangin secara efektif dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir pukul 18.00 WIB.
Dalam pengujian tersebut, terdapat 14 kendaraan truk dengan mengangkut beban yang total beratnya mencapai 25 ton.
"Jika ditotal seluruhnya mencapai 350 ton atau setara 70 persen dari kapasitas rencana beban jembatan sebesar 482 ton," ujarnya.
Berdasarkan hasil uji beban hari ini, katanya, secara empiris sudah bagus karena dengan beban maksimum masih berada di ambang batas.
"Lendutan yang terjadi perletakannya sesuai rencana sehingga secara struktur jembatan tersebut aman dilewati," ujarnya.
Meskipun demikian, kata dia, hasil uji beban tersebut akan dibahas secara internal sebelum dibuka untuk dilalui kendaraan umum.
Sebelum dibuka untuk dilalui kendaraan umum, maka marka maupun pekerjaan pagar pembatas akan diselesaikan secepatnya.
Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR Bambang Suhendro menambahkan uji beban dengan dibebani 14 truk untuk mengecek apakah kemampuan jembatan sesuai yang direncanakan.
Hasilnya, kata dia, lendutannya diukur dibandingkan hitungan, gaya dalamnya ada sensor yang ditempel untuk mengecek apakah sesuai, yang jelas menunjukkan jembatan ini bisa dibebani truk sebanyak ini yang membuktikan mampu dioperasionalkan.
Sebelum dioperasionalkan, katanya, pekerjaan yang belum diselesaikan harus dituntaskan terlebih dahulu, seperti rambu dan marka.
Proyek pembangunan jembatan tersebut dengan nilai kontrak tahun jamak dianggarkan oleh pemerintah pusat lewat APBN sebesar Rp115,55 miliar, yakni tahun 2017, 2018 dan 2019.
Jembatan yang baru memiliki panjang sekitar 170 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun (sta) nol mencapai 600 meter.
Baca juga: Dengan naik motor, Gubernur Jateng cek jalur alternatif mudik
Baca juga: Pemudik lintas Jalur Pantura diminta waspadai jalan bergelombang
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: