Jakarta (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kumham) DKI Jakarta meminta Kepala Rumah Tahanan (Karutan) dan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) untuk mengantisipasi kerusuhan dengan cara memberikan empati pada warga binaan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham DKI Jakarta, Andika Dwi Prasetya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan hal tersebut dilakukan untuk lebih mendekatkan diri pada narapidana sebagai antisipasi peristiwa ganguan ketertiban keamanan seperti yang terjadi di Rutan Siak dan Lapas Langkat, Sumatera Utara.

"Hal itu perlu segera dilakukan untuk mencegah terjadinya musibah di lapas dan rutan yang ada di ibukota," kata Andika.

Andika mengatakan, langkah persuasif dengan memberikan empati yang harus dilakukan tersebut, sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly.

"Kami sudah perintahkan Karutan dan Kalapas untuk memperhatikan dan melaksanakan hal tersebut. Hal ini untuk membuat para warga binaan lebih nyaman berada di dalamnya," ujar mantan Kalapas Cipinang ini.

Selain itu, tambah Andika, pihaknya juga meminta Kalapas dan Karutan untuk memaksimalkan jajaran pengamanan dan keamanan sebagai upaya deteksi dini kondisi di dalam rutan.

"Kami juga meminta untuk melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh jajaran agar tidak terjadi penyalahgunaan wewenang. Awasi juga terjadinya perbuatan-perbuatan transaksional yang berakibat merugikan warga kita, jangan ada perbuatan-perbuatan pungli," tuturnya.

Kepada para sipir, Andika menambahkan, pihaknya meminta untuk memberikan pelayanan kepada warga binaan dengan standar pelayanan sangat baik. Dan bulan Ramadhan ini bisa dijadikan momen untuk mendekatkan diri dengan para napi.

"Ramadhan ini bisa dijadikan momen untuk lebih dekat dengan mereka," tuturnya menambahkan.

Baca juga: Kakanwil: Napi kabur serahkan diri ke Lapas Narkoba Langkat

Baca juga: Kakanwil: Personel TNI-Polri dilibatkan cari napi kabur