Brisbane (ANTARA News) - Mohamed Haneef, dokter muslim asal India yang sempat ditahan hampir empat minggu di Australia atas tuduhan terlibat aksi teror Juli 2007, dipastikan mendapatkan kembali visa kerjanya yang sempat dibatalkan mantan menteri imigrasi, Kevin Andrews. Kepastian tentang visa dokter Haneef itu disampaikan Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan Australia, Senator Chris Evans, Jumat, menyusul keputusan pengadilan federal di Melbourne yang menolak permohonan Andrews. "Setelah menilai informasi terbaru Polisi Federal Australia sehubungan dengan keputusan pengadilan hari ini, saya memutuskan untuk tidak mengambil tindakan pembatalan atas visa dokter Haneef. Dokter Haneef dapat kembali ke Australia untuk bekerja di bawah visa 457 yang dimilikinya sekiranya dia memang mau," katanya. Sementara itu, Kantor Berita Perancis AFP, mengutip Imran Siddiqui, anggota keluarga dokter Haneef, di India mengatakan, pihak keluarga berharap Pemerintah Australia memberikan kompensasi kepada dokter Haneef atas apa yang telah dialaminya. "Ketika pihak pengadilan memutuskan bahwa tindakan (pemerintah Australia) terhadap orang ini salah, maka adalah tugas pemerintah untuk mengoreksi dirinya sendiri," kata Siddiqui. Kasus penangkapan, penahanan dan pembatalan visa dokter Haneef oleh Pemerintah Australia atas tuduhan terlibat dalam insiden serangan bom mobil yang gagal di Bandar Udara Glasgow, Inggris, sempat memicu wacana publik di Australia dan India karena keterlibatan dokter muslim asal India ini tidak terbukti di pengadilan. Meski tuduhan Polisi Federal Australia tentang keterlibatan dirinya dalam aksi serangan bom mobil dengan cara memberikan kartu SIM telepon selularnya kepada salah seorang pelaku lemah, dokter Haneef sempat ditahan hampir empat minggu di Penjara Wolston, arah barat Brisbane. Selain itu, menteri imigrasi saat itu, Kevin Andrews, juga membatalkan visa kerjanya. Namun dokter Haneef melalui pengacaranya memperjuangkan haknya untuk mendapatkan kembali visa kerjanya. Tanda-tanda kemenangan dirinya di pengadilan sudah terlihat sejak Agustus lalu. Ketika itu pengadilan federal menegaskan bahwa Kevin Andrews dinilai telah membuat "kesalahan jurisdiksional" ketika dia membatalkan visa kerja Haneef atas alasan-alasan kepribadian. Hakim Jeffrey Spender mengawali temuannya itu dengan mengatakan, tugasnya adalah melakukan yang terbaik menurut hukum walaupun ada "aspek politis dalam kasus" yang menimpa Haneef. Dokter medis yang sempat bekerja di Rumah Sakit Gold Coast, Queensland itu dibebaskan dari penjara pada 27 Juli dan sehari setelah pembebasan dirinya, ia kembali ke India via Brisbane. Politisi Partai Hijau, Bob Brown, mengatakan penanganan kasus Haneef ini telah merusak reputasi internasional Australia. (*)