Permintaan keranjang parsel di Kediri meningkat jelang Lebaran
18 Mei 2019 16:59 WIB
Pemilik usaha menata keranjang parsel yang dijualnya di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (18/5/2019). (Antara Jatim/ Asmaul Chusna)
Kediri (ANTARA) - Perajin keranjang parsel dari Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan permintaan keranjang dari bahan baku rotan itu menjelang Lebaran 2019 semakin meningkat, sehingga harus menyediakan stok lebih banyak.
"Yang pesan parsel kadang langsung datang dan beli banyak. Ada yang terkadang minta 100 kerajinan langsung diambil," kata Rolis, perajin parsel dari rotan asal Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, sudah menyiapkan beberapa bulan sebelum Ramadhan tiba untuk membuat kerajinan parsel tersebut. Hal itu juga berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, dimana kadang suka datang pembeli secara mendadak. Untuk itu, stok juga harus siap.
Di awal Ramadhan ini, Rolis menyebutkan ratusan keranjang parsel telah terjual. Pembeli juga dari berbagai daerah misalnya Kediri, Tulungagung, Malang, dan sejumlah kota lainnya di Jatim.
Ia mengakui, saat ini penjualan parsel masih belum terlalu banyak. Namun, semakin mendekati Lebaran 2019, permintaan selalu meningkat. Bahkan, dalam Lebaran 2018, bisa menjual hingga ribuan unit.
"Kalau Lebaran tahun lalu bagus, bahkan sampai ribuan terjual. Kami juga kewalahan, bahkan menolak (permintaan)," kata dia.
Untuk kerajinan, ia mengungkapkan ada yang hanya susun satu, dua dan tiga. Harganya juga bervariatif dimana yang termurah adalah Rp13 ribu untuk susun satu hingga Rp33 ribu per satu unitnya. Selain memenuhi permintaan perorangan, ia juga memenuhi pembelian dari toko.
Dia juga menambahkan, saat ini para karyawan terus produksi membuat kerajinan dari rotan tersebut. Namun, lokasi pembuatannya di luar Jawa Timur. Ia juga memastikan bahan baku bisa dengan mudah dicari serta harga yang masih wajar.
Usaha itu, kata dia, dikelola oleh ayahnya. Dirinya terlibat untuk urusan dagang dengan memasarkan produk lewat jejaring sosial misalnya instragram. Selain keranjang parsel, kerajinan itu juga ada yang dibentuk menjadi kursi, meja, ayunan dan berbagai produk lainnya. Untuk bahan bakunya, selain ada yang dari rotan juga sintentis.
Huda, salah seorang pembeli dari Tulungagung mengaku dirinya memang sengaja membeli keranjang parsel. Ia ingin memberikan bingkisan Lebaran untuk teman-temannya yang telah membantu usahanya.
"Ini nanti dikirimkan ke teman-teman yang bekerja. Saya kebetulan ada usaha, jadi menjelang Lebaran saya mengirimkan parsel untuk mereka. Nilainya tidak seberapa, tapi yang penting niatnya untuk berbagi," kata Huda.
Baca juga: Keranjang buah dari limbah koran banyak diminati
"Yang pesan parsel kadang langsung datang dan beli banyak. Ada yang terkadang minta 100 kerajinan langsung diambil," kata Rolis, perajin parsel dari rotan asal Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, sudah menyiapkan beberapa bulan sebelum Ramadhan tiba untuk membuat kerajinan parsel tersebut. Hal itu juga berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, dimana kadang suka datang pembeli secara mendadak. Untuk itu, stok juga harus siap.
Di awal Ramadhan ini, Rolis menyebutkan ratusan keranjang parsel telah terjual. Pembeli juga dari berbagai daerah misalnya Kediri, Tulungagung, Malang, dan sejumlah kota lainnya di Jatim.
Ia mengakui, saat ini penjualan parsel masih belum terlalu banyak. Namun, semakin mendekati Lebaran 2019, permintaan selalu meningkat. Bahkan, dalam Lebaran 2018, bisa menjual hingga ribuan unit.
"Kalau Lebaran tahun lalu bagus, bahkan sampai ribuan terjual. Kami juga kewalahan, bahkan menolak (permintaan)," kata dia.
Untuk kerajinan, ia mengungkapkan ada yang hanya susun satu, dua dan tiga. Harganya juga bervariatif dimana yang termurah adalah Rp13 ribu untuk susun satu hingga Rp33 ribu per satu unitnya. Selain memenuhi permintaan perorangan, ia juga memenuhi pembelian dari toko.
Dia juga menambahkan, saat ini para karyawan terus produksi membuat kerajinan dari rotan tersebut. Namun, lokasi pembuatannya di luar Jawa Timur. Ia juga memastikan bahan baku bisa dengan mudah dicari serta harga yang masih wajar.
Usaha itu, kata dia, dikelola oleh ayahnya. Dirinya terlibat untuk urusan dagang dengan memasarkan produk lewat jejaring sosial misalnya instragram. Selain keranjang parsel, kerajinan itu juga ada yang dibentuk menjadi kursi, meja, ayunan dan berbagai produk lainnya. Untuk bahan bakunya, selain ada yang dari rotan juga sintentis.
Huda, salah seorang pembeli dari Tulungagung mengaku dirinya memang sengaja membeli keranjang parsel. Ia ingin memberikan bingkisan Lebaran untuk teman-temannya yang telah membantu usahanya.
"Ini nanti dikirimkan ke teman-teman yang bekerja. Saya kebetulan ada usaha, jadi menjelang Lebaran saya mengirimkan parsel untuk mereka. Nilainya tidak seberapa, tapi yang penting niatnya untuk berbagi," kata Huda.
Baca juga: Keranjang buah dari limbah koran banyak diminati
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: