Warga Venezuela antri berjam-jam untuk mendapatkan bahan bakar
18 Mei 2019 13:56 WIB
Para pengemudi marah karena harus antri untuk mendapatkan bahan bakar di kota-kota di seluruh Venezuela pada Jumat akibat kelangkaan bahan bakar memburuk di negara Amerika Selatan itu setelah impor bensin turun drastis dan penghentian produksi di kilang minyak terbesar kedua negara itu. (ANTARAS photo/REUTERS/Andres Martinez Casares/djo)
Caracas/Puerto Cabello, Venezu (ANTARA) - Para pengemudi marah karena harus antri untuk mendapatkan bahan bakar di kota-kota di seluruh Venezuela pada Jumat akibat kelangkaan bahan bakar memburuk di negara Amerika Selatan itu setelah impor bensin turun drastis dan penghentian produksi di kilang minyak terbesar kedua negara itu.
Kelangkaan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor telah sering terjadi di negara anggota OPEC itu, khususnya di kawasan-kawasan lebih besar tempat penyelundupan ke negara-negara tetangga merebak, akibat subsidi dari PDVSA, perusahaan minyak negara, yang memberlakukan harga bensin hampir bebas di Venezuela.
Tetapi beberapa hari belakangan antrian di fasilitas pompa bensin di Tachira, Zulia dan Bolivar, negara-negara bagian di bagian selatan dan barat Venezuela, bertambah panjang daripada biasanya dan sering berlangsung lebih lima jam, kata saksi-saksi mata Reuters.
Beberapa sumber mengatakan antrian panjang juga tampak di pompa-pompa bensin di Carabobo dan Araqua, dua negara bagian di tengah negara itu.
"Ini merupakan kemarahan," ujar Mario Garcia, seorang pengemudi. Dia sudah menunggu lebih sejam menunggu untuk mengisi bensin di Puerto Cabello, kota yang terletak sekitar 200 km dari Caracas, tapi tak memperolehnya. "Tak seharusnya ini terjadi di sebuah negara penghasil minyak dan kami mengalami ini."
Venezuela sudah mengalami hiperinflasi dan kelangkaan kebutuhan pokok yang meluas di tengah-tengah resesi yang terjadi lima-tahun.
Sanksi-sanksi Amerika Serikat atas sektor energi telah memotong ekspor minyak mentah dan menyebabkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berjuang mengimpor bahan bakar.
Sumber: Reuters
Kelangkaan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor telah sering terjadi di negara anggota OPEC itu, khususnya di kawasan-kawasan lebih besar tempat penyelundupan ke negara-negara tetangga merebak, akibat subsidi dari PDVSA, perusahaan minyak negara, yang memberlakukan harga bensin hampir bebas di Venezuela.
Tetapi beberapa hari belakangan antrian di fasilitas pompa bensin di Tachira, Zulia dan Bolivar, negara-negara bagian di bagian selatan dan barat Venezuela, bertambah panjang daripada biasanya dan sering berlangsung lebih lima jam, kata saksi-saksi mata Reuters.
Beberapa sumber mengatakan antrian panjang juga tampak di pompa-pompa bensin di Carabobo dan Araqua, dua negara bagian di tengah negara itu.
"Ini merupakan kemarahan," ujar Mario Garcia, seorang pengemudi. Dia sudah menunggu lebih sejam menunggu untuk mengisi bensin di Puerto Cabello, kota yang terletak sekitar 200 km dari Caracas, tapi tak memperolehnya. "Tak seharusnya ini terjadi di sebuah negara penghasil minyak dan kami mengalami ini."
Venezuela sudah mengalami hiperinflasi dan kelangkaan kebutuhan pokok yang meluas di tengah-tengah resesi yang terjadi lima-tahun.
Sanksi-sanksi Amerika Serikat atas sektor energi telah memotong ekspor minyak mentah dan menyebabkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro berjuang mengimpor bahan bakar.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019
Tags: