Seekor duyung ditemukan mati terjerat jaring di Tanjungpinang
18 Mei 2019 13:33 WIB
Seorang warga Kelurahan Dompak, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepri memotong ikan duyung yang terjerat jaring nelayan setempat, untuk kemudian dagingnya dibagikan kepada masyarakat, Sabtu (18/5). (ANTARA/Ogen).
Tanjungpinang (ANTARA) - Seekor ikan duyung ditemukan mati terjerat jaring salah seorang nelayan bernama Khairul di Kampung Kelam Pagi, Kelurahan Dompak, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riua, Sabtu pagi.
Oleh penduduk setempat yang masuk Kecamatan Bukit Bestari itu, daging ikan langka tersebut dipotong kecil-kecil lalu dibagikan kepada sejumlah masyarakat untuk dimasak.
"Daripada mati sia-sia, kami sepakat dagingya dibagi-bagikan saja ke warga. Anggap saja ini rezeki kami hari ini," kata Khairul.
Khairul menceritakan penemuan duyung itu yang berawal saat dirinya menebar jaring di perairan laut di kawasan perairan itu pada Jumat (17/5) sore.
Pada Sabtu, saat subuh, ia kembali ke laut untuk melihat hasil dari jaring yang ditebarnya tersebut.
"Tiba-tiba ada duyung di dalam jaring saya. Tapi kondisinya tidak bernyawa lagi," kata dia.
Hewan dilindungi itu kemudian dibawanya ke pinggir pantai menggunakan sampan miliknya.
Tak lama kemudian, warga kampung berbondong-bondong datang untuk melihat dan membantu menggotongnya ke darat.
Menurut Khairul, ikan duyung itu tidak pernah dilihat oleh para nelayan setempat.
"Kalau ikan lumba-lumba selalu," kata dia.
Oleh penduduk setempat yang masuk Kecamatan Bukit Bestari itu, daging ikan langka tersebut dipotong kecil-kecil lalu dibagikan kepada sejumlah masyarakat untuk dimasak.
"Daripada mati sia-sia, kami sepakat dagingya dibagi-bagikan saja ke warga. Anggap saja ini rezeki kami hari ini," kata Khairul.
Khairul menceritakan penemuan duyung itu yang berawal saat dirinya menebar jaring di perairan laut di kawasan perairan itu pada Jumat (17/5) sore.
Pada Sabtu, saat subuh, ia kembali ke laut untuk melihat hasil dari jaring yang ditebarnya tersebut.
"Tiba-tiba ada duyung di dalam jaring saya. Tapi kondisinya tidak bernyawa lagi," kata dia.
Hewan dilindungi itu kemudian dibawanya ke pinggir pantai menggunakan sampan miliknya.
Tak lama kemudian, warga kampung berbondong-bondong datang untuk melihat dan membantu menggotongnya ke darat.
Menurut Khairul, ikan duyung itu tidak pernah dilihat oleh para nelayan setempat.
"Kalau ikan lumba-lumba selalu," kata dia.
Pewarta: Ogen
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: