Semarang (ANTARA) - Pemudik wajib mewaspadai jalur naik turun di ruas tol Semarang-Salatiga, di antaranya di KM 424, 426, 433, 439, dan 440.

Pantauan di lapangan, Jumat, sejumlah jalur ke arah turun baik dari arah barat maupun timur disertai dengan alur berbelok sehingga mengharuskan pengemudi lebih berhati-hati, terutama saat akan menyalip kendaraan di depannya.

Terlihat di sepanjang jalur tol tersebut, imbauan hati-hati dan batas minimum kecepatan 60 km/jam dan maksimum 80 km/jam berada di sisi kiri jalan.

Mengenai kesiapan gardu pembayaran di gerbang tol juga terlihat cukup baik. Seperti misalnya di Gerbang Tol Banyumanik, PT Trans Marga Jateng sebagai pengelola tol menambah gardu pembayaran nontunai sebanyak 8 gardu masuk dan 12 gardu keluar.

Selain itu, terlihat pula 11 gardu pembayaran eksisting yang dibuka sehingga dapat meminimalisasi kemacetan panjang di gerbang tol.

Kondisi serupa juga terlihat di Gerbang Tol Bawen yang dilengkapi dengan 12 gardu pembayaran, yaitu masing-masing enam gardu ke arah masuk maupun keluar.

Sementara itu, untuk kesiapan area peristirahatan di KM 429 Tol Ungaran terlihat cukup maksimal. Beberapa fasilitas yang tersedia di antaranya toko modern, toilet, masjid, dan pusat jajanan rakyat.

Bahkan, terlihat pula beberapa toko yang menyediakan oleh-oleh khas Semarang, di antaranya Bandeng Presto dan Tahu Bakso sehingga memudahkan pemudik yang ingin membeli oleh-oleh tanpa harus keluar tol.

Selain itu, SPBU yang ada di area peristirahatan tersebut dilengkapi dengan 11 alat dispenser, dengan pembagian 8 untuk BBM jenis gasoline, yaitu pertalite, pertamax, pertamax turbo dan 3 untuk gasoline, yaitu solar dan dexlite.

Sebelumnya, persiapan cukup optimal juga terlihat di ruas tol Solo-Ngawi. Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) Ari Wibowo mengatakan terkait dengan kesiapan fasilitas di antaranya rambu dan lampu jalan seluruhnya dalam kondisi baik.

"Rambu dan spanduk imbauan serta informasi fasilitas dalam berkendara dan transaksi di jalan tol ditambahkan agar lebih informatif," kata Ari Wibowo.

Baca juga: Tol Trans-Jawa siap dipakai, pemudik jalur darat berpotensi naik

Baca juga: Pengamat cemaskan Tol Trans Jawa "rasa Pantura"

Infografis:
Kesiapan jalur mudik 2019