Jakarta (ANTARA) - Indonesia dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara resmi meminta Dewan Olimpiade Asia (OCA) memberi laporan pertanggungjawaban (LPJ) dana promosi dan broadcasting Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang besarnya mencapai Rp600 miliar.
"Surat sudah kami kirim tanggal 9 Mei lalu yang intinya kami meminta pertanggungjawaban penggunaan anggaran karena pelaksanaan Asian Games sudah berakhir sembilan bulan lalu," kata Menpora Imam Nahrawi di Jakarta, Jumat.
Dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Menpora Imam Nahrawi ini dijelaskan dengan detail rinciannya yaitu 15 juta dollar Amerika Serikat untuk biaya promosi dan 30 juta dollar Amerika Serikat untuk biaya broadcasting.
Surat yang ditujukan kepada Presiden OCA Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah bahkan langsung ditanggapi oleh federasi olahraga Asia itu melalui surat elektronik per 15 Mei. Dalam jawabannya, kaporan pertanggungjawaban saat ini dalam proses penyelesaian.
"Memang benar. Surat dari kami sudah dibalas oleh OCA. Yang jelas pertanggungjawaban ini sangat penting bagi kami karena nilainya tidak sedikit," kata menpora.
Sementara itu, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan apa yang dilakukan merupakan langkah antisipasi jika ada pertanyaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Komisi X DPR RI. Apalagi di dalam surat kontrak Indonesia dengan OCA memang tertulis jelas soal laporan tersebut.
"Ini sebagai langkah antisipasi. Sesungguhnya durasi pertanggungjawaban adalah satu tahun setelah pelaksanaan Asian Games 2018," katanya.
Asian Games 2018 Jakarta-Palembang terbilang sukses dalam hal pelaksanaan dan prestasi. Saat ini Kemenpora juga mengejar sukses administrasi termasuk dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana yang bersumber dari APBN itu.
Indonesia minta LPJ OCA soal biaya promosi-broadcasting Asian Games
17 Mei 2019 20:38 WIB
Menpora Imam Nahrawi (Antara/Bayu Kuncahyo)
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: