Masyarakat agar berbelanja bijak saat Lebaran, kata Sekda
17 Mei 2019 19:34 WIB
Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya (kiri), Sekda Kota Madiun Rusdiyanto (kanan), Kepala BI Perwakilan Kediri, Musni Hardi (tengah) dan perwakilan Bulog Madiun dan Polres Madiun Kota, saat meninjau ketersediaan pangan di Pasar Besar Kota Madiun. (Diskominfo Kota Madiun)
Madiun (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun Rusdiyanto meminta masyarakat di wilayahnya untuk berbelanja bijak dalam menghadapi momentum Lebaran 2019, yakni lebih mengutamakan kebutuhan dari pada konsumtif.
"Untuk masyarakat Kota Madiun, diminta berbelanja bijak saat Lebaran. Utamakan kebutuhan dan bukan konsumtif. Kami akan terus sosialisasikan ke masyarakat agar lebih bijak untuk berbelanja," ujar Rusdiyanto di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, budaya masyarakat jelang Lebaran, konsumsi barang kebutuhannya tidak seperti biasanya. Sekda memberi contoh, pada 10 hari menjelang Lebaran masyarakat biasanya membuat kue. Kemudian, malam 21-an, dan berbagai selamatan lainnya.
"Sehingga sebelum Lebaran, permintaan sudah dipastikan lebih tinggi dari hari-hari normal. Ini yang harus dipantau karena akan meningkatkan potensi terjadinya inflasi," kata dia.
Untuk menekan inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya yang merupakan hasil rakor dan rekomendasi dari Bank Indonesia adalah pemantauan harga, pemantauan pasokan, stok, operasi pasar, dan sosialisasi bahwa kebutuhan pangan di Kota Madiun tetap tersedia.
"Kami yakinkan stok pangan di Kota Madiun mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran, hari H, sampai pasca-Lebaran," kata Rusdiyanto.
Ia menjelaskan, dari hasil operasi pasar, harga-harga kebutuhan pangan di Kota Madiun saat ini masih stabil. Kalaupun ada kenaikan, hal itu masih dalam batas normal. Bahkan, ada kebutuhan pokok yang cenderung turun.
"Ini yang menjadi konsentrasi TPID Kota Madiun. Agar harga dan pasokan terus dipantau dan dijaga sehingga inflasi dapat ditekan," katanya.
"Untuk masyarakat Kota Madiun, diminta berbelanja bijak saat Lebaran. Utamakan kebutuhan dan bukan konsumtif. Kami akan terus sosialisasikan ke masyarakat agar lebih bijak untuk berbelanja," ujar Rusdiyanto di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, budaya masyarakat jelang Lebaran, konsumsi barang kebutuhannya tidak seperti biasanya. Sekda memberi contoh, pada 10 hari menjelang Lebaran masyarakat biasanya membuat kue. Kemudian, malam 21-an, dan berbagai selamatan lainnya.
"Sehingga sebelum Lebaran, permintaan sudah dipastikan lebih tinggi dari hari-hari normal. Ini yang harus dipantau karena akan meningkatkan potensi terjadinya inflasi," kata dia.
Untuk menekan inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun terus melakukan berbagai upaya. Di antaranya yang merupakan hasil rakor dan rekomendasi dari Bank Indonesia adalah pemantauan harga, pemantauan pasokan, stok, operasi pasar, dan sosialisasi bahwa kebutuhan pangan di Kota Madiun tetap tersedia.
"Kami yakinkan stok pangan di Kota Madiun mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran, hari H, sampai pasca-Lebaran," kata Rusdiyanto.
Ia menjelaskan, dari hasil operasi pasar, harga-harga kebutuhan pangan di Kota Madiun saat ini masih stabil. Kalaupun ada kenaikan, hal itu masih dalam batas normal. Bahkan, ada kebutuhan pokok yang cenderung turun.
"Ini yang menjadi konsentrasi TPID Kota Madiun. Agar harga dan pasokan terus dipantau dan dijaga sehingga inflasi dapat ditekan," katanya.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: