Brisbane (ANTARA Neww) - Keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) di Brisbane dan Canberra, Australia, akan menyelenggarakan Shalat Ghaib dan tahlilan bagi almarhum KH M. Ilyas Ruhiat (73), mantan Rois Aam Pengurus Besar NU (1994-1999) pada Jumat dan Minggu. Bagi warga NU di Brisbane, Shalat Ghaib dan tahlilan akan diadakan di kediaman Khatib Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia-Selandia Baru, Suseno Hadi, di Distrik Taringa, Brisbane, Jumat malam (21/12). "Salat gaib ini merupakan inisatif rekan-rekan NU di Queensland, dan Insya Allah diikuti tiga puluhan orang," kata Suseso, Kamis. Mahasiswa program doktor Universitas Queensland (UQ) itu mengatakan, ia secara pribadi belum pernah bertemu langsung dengan Ilyas Ruhiat, tapi dari informasi yang ada, diketahui bahwa ulama NU ini adalah tokoh panutan yang meneduhkan. Pemimpin Pondok Pesantren Cipasung Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, itu wafat karena sakit pada 18 Desember 2007. Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCI NU Australia-Selandia Baru, H.S. Eko Zuhri Ernada, yang dihubungi secara terpisah mengatakan, sekitar 50 orang warga NU di Canberra juga akan menyelenggarkan tahlilan untuk almarhum hari Minggu (23/12). "Kami turut kehilangan tokoh NU yang sangat toleran dan mengayomi semua pihak di organisasi besar NU. Tapi kami yakin nilai-nilai beliau tetap akan dilanjutkan oleh generasi muda NU. Sikap beliau yang toleran itu tetap menjadi ciri khas warga NU," kata mahasiswa program doktor Universitas Nasional Australia (ANU) itu. KH Ilyas Ruhiat meninggalkan tiga anak dan 11 cucu. Istrinya, Hj. Dedeh Fuadah, juga sudah meninggal dunia enam bulan lalu. (*)