Bayi pemulung di Batam derita gizi buruk
17 Mei 2019 13:21 WIB
Relawan ACT memberikan dukungan pemulihan untuk bayi penderita gizi buruk, Fadih, yang kini dirawat di RSUD Embung Fatimah Batam. (Humas ACT Kepri)
Batam (ANTARA) (ANTARA) - Bayi berusia 6 bulan, Fadih, anak dari pekerja kebersihan dan pemulung di Kota Batam, Kepulauan Riau, menderita gizi buruk, dan kini dalam penanganan tim medis RSUD Embung Fatimah.
Direktur RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana di Batam, Jumat menyatakan Fadih kini dalam perawatan dokter, untuk memulihkan kondisinya.
"Iya, benar. Baru masuk dua hingga tiga hari yang lalu, rujukan dari Puskesmas Kabil," katanya.
Selama perawatan, bayi Fadih didampingi oleh kedua orang tuanya.
Sementara itu, untuk membantu pemulihan Fadih, Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepulauan Riau melakukan upaya untuk membantu mempercepat penanganan kesehatan Fadih.
"Kini kami sedang melengkapi data untuk kebutuhan kampanye di kitabisa.com," kata relawan ACT Kepri, Ilham.
Program Implementator ACT Kepri, Intan Komalasari menyatakan Fadih, merupakan anak dari pasangan pekerja kebersihan dan pemulung, Syahrudin dan Munaroh.
Fadih lahir secara prematur diusia 8 bulan kehamilan di sebuah klinik kesehatan dan sempat diinkubator selama beberapa hari. Kini, dalam usia 6 bulan, berat badan Fadih hanya 3,2 Kg, jauh di bawah rata-rata normal, yang mestinya sekitar 7 Kg.
Menurut Intan, Fadih belum mendapatkan ASI, hanya mendapatkan asupan susu formula
.
Hingga pada pada 10 Mei 2019, Fadih menderita demam tinggi, diare dan terlihat susah bernapas.
"Saat ini Fadih terbaring lemah dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah," kata dia. (*)
Direktur RSUD Embung Fatimah, Ani Dewiyana di Batam, Jumat menyatakan Fadih kini dalam perawatan dokter, untuk memulihkan kondisinya.
"Iya, benar. Baru masuk dua hingga tiga hari yang lalu, rujukan dari Puskesmas Kabil," katanya.
Selama perawatan, bayi Fadih didampingi oleh kedua orang tuanya.
Sementara itu, untuk membantu pemulihan Fadih, Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kepulauan Riau melakukan upaya untuk membantu mempercepat penanganan kesehatan Fadih.
"Kini kami sedang melengkapi data untuk kebutuhan kampanye di kitabisa.com," kata relawan ACT Kepri, Ilham.
Program Implementator ACT Kepri, Intan Komalasari menyatakan Fadih, merupakan anak dari pasangan pekerja kebersihan dan pemulung, Syahrudin dan Munaroh.
Fadih lahir secara prematur diusia 8 bulan kehamilan di sebuah klinik kesehatan dan sempat diinkubator selama beberapa hari. Kini, dalam usia 6 bulan, berat badan Fadih hanya 3,2 Kg, jauh di bawah rata-rata normal, yang mestinya sekitar 7 Kg.
Menurut Intan, Fadih belum mendapatkan ASI, hanya mendapatkan asupan susu formula
.
Hingga pada pada 10 Mei 2019, Fadih menderita demam tinggi, diare dan terlihat susah bernapas.
"Saat ini Fadih terbaring lemah dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah," kata dia. (*)
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: