Relawan Pertiwi gelar doa bersama untuk petugas KPPS yang wafat
16 Mei 2019 22:49 WIB
Sekretaris Pertiwi Dara Wahid (kedua kiri) menyerahkan bantuan kepada keluarga Petugas Penghitungan Suara (PPS) yang meninggal usai bertugas saat Pemilu di Jakarta, Kamis (16/5).
Jakarta (ANTARA) - Relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) menggelar doa bersama yang ditujukan bagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang wafat kala menjalankan tugas.
Ketua Keanggotaan Pertiwi, Amy Wirabudi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Pertiwi terhadap para keluarga petugas pemilu yang wafat.
"Kegiatan hari ini kita mengadakan buka puasa bersama warga Jakarta Timur, sekaligus tahlilan untuk para petugas KPPS yang wafat," kata Amy Wirabudi di Jakarta, Kamis.
Amy mengatakan dalam kesempatan itu pihaknya turut mengundang keluarga petugas KPPS yang wafat dan memberikan santunan untuk keluarga KPPS dan anak yatim.
Keluarga petugas KPPS yang wafat mengaku sedih atas tudingan adanya kecurangan pemilu. Sebab keluarganya yang wafat telah bekerja keras, mengawal proses pemilu yang jujur, adil dan transparan.
"Mereka sedih bahwa keluarganya sudah bekerja keras dalam pemilu, namun sekarang ada tuduhan kecurangan. Buat mereka itu sangat menyakitkan," ucap Amy.
Amy mengatakan dalam proses pemilu, anggota Pertiwi ikut turun melakukan pengawalan mulai dari proses kampanye hingga mengawal proses pencoblosan ke TPS-TPS.
Pertiwi menilai tidak ada celah kecurangan dalam proses Pemilu 2019.
"Kita mengawal surat suara. Di sana juga ada pihak dari 02, semua prosesnya terbuka, kita semua memfoto dokumen C1 bersama-sama, sehingga tidak ada celah kecurangan," tutur Amy.
Pertiwi berharap semua pihak dapat menghargai perjuangan petugas pemilu serta memercayai KPU selaku lembaga yang sah diakui undang-undang dalam menyelenggarakan pemilu.
Ketua Keanggotaan Pertiwi, Amy Wirabudi mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Pertiwi terhadap para keluarga petugas pemilu yang wafat.
"Kegiatan hari ini kita mengadakan buka puasa bersama warga Jakarta Timur, sekaligus tahlilan untuk para petugas KPPS yang wafat," kata Amy Wirabudi di Jakarta, Kamis.
Amy mengatakan dalam kesempatan itu pihaknya turut mengundang keluarga petugas KPPS yang wafat dan memberikan santunan untuk keluarga KPPS dan anak yatim.
Keluarga petugas KPPS yang wafat mengaku sedih atas tudingan adanya kecurangan pemilu. Sebab keluarganya yang wafat telah bekerja keras, mengawal proses pemilu yang jujur, adil dan transparan.
"Mereka sedih bahwa keluarganya sudah bekerja keras dalam pemilu, namun sekarang ada tuduhan kecurangan. Buat mereka itu sangat menyakitkan," ucap Amy.
Amy mengatakan dalam proses pemilu, anggota Pertiwi ikut turun melakukan pengawalan mulai dari proses kampanye hingga mengawal proses pencoblosan ke TPS-TPS.
Pertiwi menilai tidak ada celah kecurangan dalam proses Pemilu 2019.
"Kita mengawal surat suara. Di sana juga ada pihak dari 02, semua prosesnya terbuka, kita semua memfoto dokumen C1 bersama-sama, sehingga tidak ada celah kecurangan," tutur Amy.
Pertiwi berharap semua pihak dapat menghargai perjuangan petugas pemilu serta memercayai KPU selaku lembaga yang sah diakui undang-undang dalam menyelenggarakan pemilu.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: