"Pesanan jahitan baju masih normal seperti hari biasa belum ada kenaikan," kata Nida, salah satu penjahit yang ditemui di lokasi, Kamis.
Nida memperkirakan masyarakat sekarang ini lebih suka membeli baju jadi secara online, serta jarang untuk menjahit pakaian sendiri.
Tidak jauh dari tempat Nida, Wati juga merasakan hal yang sama bahwa menjelang lebaran ini pesanan jahitan tidak ada peningkatan.
“Sepi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Wati.
Wati mengaku menjelang Lebaran tidak membuat pesanan jahitan ke tokonya meningkat. Bahkan dia mengaku belum mendapat pesan jahit selama seminggu ini.
“Sepi, ini saja minggu ini belum dapat orderan,” tambahnya.
"Gak tau ya, tapi tahun ini sepi banget, mungkin karena Pemilu, biasanya Desember sampai Maret memang sepi tapi kesini-sininya normal lagi tapi ini sama saja sepi,” ujarnya.
Selain Wati, penjahit lain yang merasakan penurunan pesanan jahitan menjelang Lebaran adalah Kartika. Menurut dia menjelang lebaran tidak ada perubahan yang signifikan.
“Sepi, tapi alhamdulillah ada saja yang masuk,” ujar Kartika yang sudah sepuluh tahun menjalani profesi ini.
Kartika juga mengatakan, biasanya pesanan jahitan meningkat itu pada hari Natal.
“Natal tuh ramai, soalnya kan buat ke gereja, dan biasanya bikin kebaya baru buat ke gereja,” ujarnya.
Untuk jasa jahit baju sendiri kisaran harganya bermacam macam dari yang paling murah Rp250 ribu sampai yang paling mahal bisa mencapai Rp1,5 juta tergantung tingkat kesulitan.
Baca juga: Volume sampah di Banda Aceh meningkat selama Ramadhan
Baca juga: Kemenag OKU bagikan 130 Alquran
Baca juga: Baznas Riau himpun Rp15,815 miliar zakat