Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menyayangkan pengeroyokan yang dilakukan oleh empat orang remaja terhadap seorang pemuda yang berujung kematian.

"Saya sangat menyayangkan kejadian ini, apalagi pelaku dan korban masih tergolong anak-anak. Untuk itu, kita minta kepada pihak kepolisian, disamping melakukan penahanan terhadap para tersangka, tentu juga harus ada pembinaan, mengingat mereka masih anak-anak," katanya di Singkawang, Kamis.

Dia pun mengaku kaget, jika pelaku dan korban merupakan anak putus sekolah.

Ke depan, dari Pemkot Singkawang memastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah yang dapat menyebabkan anak-anak menjadi brutal seperti itu.

Kepada orang tua juga diharapkan untuk lebih peduli dan memperhatikan pergaulan anak-anaknya termasuklah mengawasi anak-anaknya dalam bermedia sosial.

"Dengan begitu, orang tua dapat menumbuhkan budi pekerti dan bagaimana hidup bersosialisasi yang baik sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejadian pengeroyokan yang menyebabkan kematian," ujarnya.

Menurutnya, ini kejadian baru di Kota Singkawang karena sebelum-sebelumnya memang belum pernah terjadi.

Dia menegaskan, kejadian seperti ini harus yang pertama dan terakhir kalinya terjadi di Kota Singkawang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Singkawang mengamankan empat orang anak lantaran diduga melakukan tindak pidana penganiayaan pengeroyokan secara bersama-sama hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

"Diamankannya keempat anak tersebut lantaran diduga melakukan tindak pidana penganiayaan pengeroyokan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang," kata Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Parikhesit, Rabu.

Menurutnya, kejadian penganiayaan pengeroyokan tersebut terjadi pada hari Minggu (12/5) sekitar pukul 21.15 WIB di Jl Raya Tanjung Batu dalam (Kopisan) Gang Sukaramai, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan.

Penyebab kejadian, katanya, berawal dari korban yang mengatakan "F" kepada salah satu pelaku di dalam Facebook. Kemudian, pelaku tidak terima dan selanjutnya pada hari Minggu (12/5) sekitar pukul 20.00 WIB mendatangi korban bersama tiga orang pelaku lainnya di TKP.

"Di TKP terjadilah cekcok mulut antara pelaku dan korban. Kemudian terjadi perkelahian, yang berlanjut dengan pemukulan oleh empat pelaku terhadap korban," ujarnya.

Selanjutnya, orang tua korban membawa korban ke RSUD Abdul Aziz Singkawang. Namun, pihak RSUD Abdul Azis Singkawang menyarankan pihak keluarga agar korban dirujuk ke Pontianak.

"Saat dalam perjalanan tepatnya di Mempawah, korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.