Dinsos Maluku bantu tiga ton beras ke MBD
15 Mei 2019 22:58 WIB
Sekuel foto kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum/sosial di sejumlah desa di Kabupten Maluku Barat Daya (MBD) akibat dilanda badai Siklon Tropis sejak 7 Mei 2019. (BPBD Maluku Barat Daya)
Ambon (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Maluku segera menyalurkan tiga ton beras untuk membantu masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang terdampak bencana banjir dan angin kencang akibat badai Siklon Tropis Lili yang melanda daerah tersebut pada 7 - 9 Mei 2019.
"Berasnya sudah disiapkan tetapi proses pengirimannya belum bisa dilakukan dikarenakan terkendala cuaca. Masih ada peringatan dini dari BMKG," kata Kadis Sosial Maluku, Sartono Pining, di Ambon, Rabu.
Menurut Sartono, beras tersebut merupakan bagian dari cadangan Kementerian Sosial yang dititipkan ke Pemprov Maluku khususnya di Dinas Sosial serta kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Cadangan Kemensos yang disiapkan itu sebanyak satu ton beras untuk masing-masing kabupaten/kota per tahun. Cadangan ini untuk mengantisipasi kondisi buruk yang terjadi di setiap daerah," katanya.
Namun menurut dia, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Sosial bantuan beras yang akan disalurkan sebanyak tiga ton, mengingat banyaknya korban yang terdampak badai siklon tropis sejak 7 Mei 2019.
Sesuai aturan yang berlaku penyaluran beras tersebut, harus berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan dinas teknis kepada kabupaten/kota.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diperoleh badai siklon tropis yang terjadi di MBD memberikan dampak kerusakan cukup besar termasuk jumlah pengungsi cukup banyak sehingga tidak diperlukan rekomendasi dan persetujuan untuk menambah jumlah bantuan beras yang akan disalurkan.
"Tetapi bantuan tiga ton beras yang akan disalurkan ini belum bisa dikirimkan dikarenakan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG terkait cuaca buruk di beberapa wilayah di Maluku termasuk kabupaten MBD, sehingga kapal belum diperkenankan berlayar," tandasnya.
Data yang diperoleh ANTARA dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD, sebanyak 604 jiwa warga dari lima kecamatan di kabupaten tersebut terdampak badai siklon tropis yang melanda daerah tersebut sejak 7 Mei 2019.
"Berasnya sudah disiapkan tetapi proses pengirimannya belum bisa dilakukan dikarenakan terkendala cuaca. Masih ada peringatan dini dari BMKG," kata Kadis Sosial Maluku, Sartono Pining, di Ambon, Rabu.
Menurut Sartono, beras tersebut merupakan bagian dari cadangan Kementerian Sosial yang dititipkan ke Pemprov Maluku khususnya di Dinas Sosial serta kabupaten/kota di provinsi tersebut.
"Cadangan Kemensos yang disiapkan itu sebanyak satu ton beras untuk masing-masing kabupaten/kota per tahun. Cadangan ini untuk mengantisipasi kondisi buruk yang terjadi di setiap daerah," katanya.
Namun menurut dia, berdasarkan hasil koordinasi dengan Kementerian Sosial bantuan beras yang akan disalurkan sebanyak tiga ton, mengingat banyaknya korban yang terdampak badai siklon tropis sejak 7 Mei 2019.
Sesuai aturan yang berlaku penyaluran beras tersebut, harus berdasarkan rekomendasi yang dikeluarkan dinas teknis kepada kabupaten/kota.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diperoleh badai siklon tropis yang terjadi di MBD memberikan dampak kerusakan cukup besar termasuk jumlah pengungsi cukup banyak sehingga tidak diperlukan rekomendasi dan persetujuan untuk menambah jumlah bantuan beras yang akan disalurkan.
"Tetapi bantuan tiga ton beras yang akan disalurkan ini belum bisa dikirimkan dikarenakan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG terkait cuaca buruk di beberapa wilayah di Maluku termasuk kabupaten MBD, sehingga kapal belum diperkenankan berlayar," tandasnya.
Data yang diperoleh ANTARA dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD, sebanyak 604 jiwa warga dari lima kecamatan di kabupaten tersebut terdampak badai siklon tropis yang melanda daerah tersebut sejak 7 Mei 2019.
Penerjemah: Jimmy Ayal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: