Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), rumah sakit, dan Puskesmas untuk mewaspadai penyakit "monkeypox" atau cacar monyet yang telah teridentifikasi di Singapura.

“Daerah paling dekat dengan Singapura adalah Batam. Jadi kami imbau dinkes dan UPT Kemenkes di sana (KKP, RS, Puskesmas) untuk waspada. Terutama KKP yang menjadi pintu keluar masuk warga negara Singapura,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan data Sistem Karantina Kesehatan (Sinkarkes) dari Januari hingga 10 Mei 2019, kedatangan kapal ke Indonesia terbanyak adalah dari Singapura, yakni 18.176 kapal.

Di samping itu, penerbangan dari Singapura relatif cukup banyak sehingga kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit monkeypox bisa terjadi.

KKP diminta untuk menyebarluaskan informasi tentang monkeypox kepada masyarakat, melakukan pengawasan yang lebih intensif kepada kru dan pelaku perjalanan dari Singapura, negara-negara Afrika Barat, dan Afrika Tengah, terutama bagi mereka yang terdeteksi demam atau sakit yang diduga gejala monkeypox.

Selain itu juga meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan alat angkut untuk memastikan telah bebas rodent atau hewan pengerat seperti tikus.

Rumah sakit dan Puskesmas juga diminta menyebarluaskan informasi terkait monkeypox dan memberikan pelayanan kesehatan dengan alat pelindung diri, minimal masker dan sarung tangan.

Kemenkes telah mengirimkan surat edaran tentang Kewaspadaan Importasi Penyakit Monkeypox tanggal 13 Mei 2019 kepada seluruh dinas kesehatan. Kewaspadaan itu harus dilakukan mengingat posisi negara Singapura dekat dengan Indonesia

Kasus pertama monkeypox telah terkonfirmasi di Singapura. Kasus itu menimpa warga negara Nigeria yang merupakan salah satu negara endemis monkeypox.

Warga negara Nigeria tersebut berkunjung ke Singapura pada 28 April 2019 dan dinyatakan positif terinfeksi virus monkeypox pada 8 Mei 2019. Dia dan 23 orang yang kontak erat dengannya telah dikarantina.