Bulog-BI NTB bersinergi gelar pasar murah Ramadhan
15 Mei 2019 15:51 WIB
Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana (kanan), mengecek kondisi kebutuhan pokok yang dijual Bulog Divre NTB di lapangan Sangkareang Kota Mataram, Rabu (15/5). (ANTARA/Awaludin)
Mataram (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB menggelar layanan penukaran uang bersamaan dengan pasar murah kebutuhan pokok selama Ramadhan 1440 Hijriah.
"Kami hadir di acara ini sesuai undangan dari Bank Indonesia. Kami ikut berpartisipasi dengan harapan kebutuhan pokok bisa dijangkau masyarakat dan ketersediaannya mencukupi sehingga harga stabil," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTB, Ramlan UE di Mataram, Rabu.
Layanan penukaran uang rupiah pecahan oleh BI bekerja sama dengan 13 bank umum nasional dan daerah yang dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah kebutuhan pokok di lapangan Sangkareang Kota Mataram, digelar mulai 15-28 Mei 2019, pada hari kerja Senin-Kamis, pukul 09.00 - 11.30 WITA.
Pada momen Ramadhan, menurut Ramlan, masyarakat tidak hanya membutuhkan layanan penukaran uang rupiah pecahan, tapi juga membutuhkan sembilan bahan pokok dengan harga relatif terjangkau.
Pihaknya menyediakan beberapa jenis kebutuhan pokok dengan harga relatif lebih murah dibandingkan di pasaran. Di antaranya, beras premium kemasan 5 kilogram (kg) yang harganya Rp10.800, dn beras kualitas medium kemasan 5kg yang harganya Rp45.000. Ada juga beras renceng isi 200 gram yang harganya Rp2.500.
Ada juga beras premium curah kemasan 50 kg yang harganya Rp510 ribu, beras merah Rp25.000/kg, beras hitam Rp33.000/kg, dan beras aromatik Rp25.000/kg.
Bulog Divre NTB juga menjual gula kristal putih kemasan 50 kg yang harganya Rp510 ribu, gula pasir Rp11.500/kg, tepung terigu Rp8.500/kg, minyak goreng Rp11.000/liter.
"Harga produk yang dijual Bulog masih di bawah harga pasar dan itu tetap kami kontrol sehingga harga tidak terkerek. Misalnya, harga gula pasir di pasaran Rp12.000/kg, kami menjual dengan harga Rp11.500/kg," ujarnya.
Ia mengatakan selain memanfaatkan layanan penukaran uang rupiah pecahan di lapangan Sangkareang Mataram, Subdivre Bulog Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima juga melakukan penjualan produk serupa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan.
Bulog Divre NTB juga mengandalkan rumah pangan kita (RPK) yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
"Semua layanan penjualan buka setiap hari kerja. Masyarakat diperbolehkan membeli dalam jumlah relatif banyak tapi tetap dibatasi," kata Ramlan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, mengatakan sinergi dengan Bulog Divre NTB diharapkan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau selama Ramadhan menjadi perhatian kami, karena 80 persen inflasi disumbang oleh kebutuhan pokok," katanya.
Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang membuka layanan penukaran uang rupiah pecahan bersamaan dengan pasar murah kebutuhan pokok mengapresiasi sinergitas yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB dengan Bulog Divre NTB.
"Upaya tersebut menunjukkan bahwa BI dan Bulog memahami kebutuhan masyarakat Kota Mataram selama Ramadhan hingga menjelang Lebaran," ujar Mohan.
"Kami hadir di acara ini sesuai undangan dari Bank Indonesia. Kami ikut berpartisipasi dengan harapan kebutuhan pokok bisa dijangkau masyarakat dan ketersediaannya mencukupi sehingga harga stabil," kata Kepala Divisi Regional Bulog NTB, Ramlan UE di Mataram, Rabu.
Layanan penukaran uang rupiah pecahan oleh BI bekerja sama dengan 13 bank umum nasional dan daerah yang dirangkaikan dengan kegiatan pasar murah kebutuhan pokok di lapangan Sangkareang Kota Mataram, digelar mulai 15-28 Mei 2019, pada hari kerja Senin-Kamis, pukul 09.00 - 11.30 WITA.
Pada momen Ramadhan, menurut Ramlan, masyarakat tidak hanya membutuhkan layanan penukaran uang rupiah pecahan, tapi juga membutuhkan sembilan bahan pokok dengan harga relatif terjangkau.
Pihaknya menyediakan beberapa jenis kebutuhan pokok dengan harga relatif lebih murah dibandingkan di pasaran. Di antaranya, beras premium kemasan 5 kilogram (kg) yang harganya Rp10.800, dn beras kualitas medium kemasan 5kg yang harganya Rp45.000. Ada juga beras renceng isi 200 gram yang harganya Rp2.500.
Ada juga beras premium curah kemasan 50 kg yang harganya Rp510 ribu, beras merah Rp25.000/kg, beras hitam Rp33.000/kg, dan beras aromatik Rp25.000/kg.
Bulog Divre NTB juga menjual gula kristal putih kemasan 50 kg yang harganya Rp510 ribu, gula pasir Rp11.500/kg, tepung terigu Rp8.500/kg, minyak goreng Rp11.000/liter.
"Harga produk yang dijual Bulog masih di bawah harga pasar dan itu tetap kami kontrol sehingga harga tidak terkerek. Misalnya, harga gula pasir di pasaran Rp12.000/kg, kami menjual dengan harga Rp11.500/kg," ujarnya.
Ia mengatakan selain memanfaatkan layanan penukaran uang rupiah pecahan di lapangan Sangkareang Mataram, Subdivre Bulog Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, dan Bima juga melakukan penjualan produk serupa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan.
Bulog Divre NTB juga mengandalkan rumah pangan kita (RPK) yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
"Semua layanan penjualan buka setiap hari kerja. Masyarakat diperbolehkan membeli dalam jumlah relatif banyak tapi tetap dibatasi," kata Ramlan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, mengatakan sinergi dengan Bulog Divre NTB diharapkan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau selama Ramadhan menjadi perhatian kami, karena 80 persen inflasi disumbang oleh kebutuhan pokok," katanya.
Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang membuka layanan penukaran uang rupiah pecahan bersamaan dengan pasar murah kebutuhan pokok mengapresiasi sinergitas yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB dengan Bulog Divre NTB.
"Upaya tersebut menunjukkan bahwa BI dan Bulog memahami kebutuhan masyarakat Kota Mataram selama Ramadhan hingga menjelang Lebaran," ujar Mohan.
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: