Banda Aceh (ANTARA) - Komando Daerah Militer Iskandar Muda menerima penyerahan 12 pucuk senjata api berbagai jenis, magasin dan ratusan amunisi serta bahan peledak lainnya sisa konflik Aceh dari masyarakat.

Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Teguh Indratmoko, di Banda Aceh, Rabu, mengatakan, senjata api beserta amunisi dan bahan peledak itu diserahkan dengan kesadaran sendiri oleh masyarakat yang selama ini menyimpannya.

"Senjata api tersebut diserahkan hasil komunikasi sosial dan sinergi jajaran TNI Kodam Iskandar Muda dengan masyarakat. Dan ini bukti bahwa Aceh sudah sangat kondusif," kataIndratmoko.

Adapun senjata api yang diserahkan masyarakat itu terdiri sembilan pucuk laras panjang, terdiri dua pucuk M16, dua pucuk AK-47, dan empat pucuk AK-56.

Sedangkan tiga pucuk laras pendek terdiri dua revolver dan satu FN. Berikutnya lima magasen beserta 455 butir peluru, dua granat lontar, dan dua granat tangan.

Didampingi sejumlah pejabat utama Kodam Iskandar Muda, Indratmoko mengatakan, senjata api beserta bahan peledak lainnya diserahkan di sejumlah wilayah.

"Proses komunikasi sosial penyerahan senjata tersebut memakan waktu hampir dua minggu. Senjata tersebut diserahkan di sejumlah wilayah yakni Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Timur, dan Aceh Utara," kata dia.

Kepada masyarakat yang masih menyimpan senjata sisa konflik, jenderal TNI bintang dua tersebut mengimbau menyerahkannya. TNI menjamin keamanan dan keselamatan.

"Penyerahan senjata api ini berdampak meningkatnya kepercayaan masyarakat. Aceh saat ini sudah sangat kondusif. Kalau senjata ilegal tersebut disalahgunakan, bisa mengancam keamanan Aceh," kata dia.

Terkait ada kelompok bersenjata di Aceh Timur, dia menegaskan, mereka murni kelompok kriminal yang diduga terlibat kejahatan maupun narkoba. "Mereka bukan kelompok yang ingin memisahkan diri. Mereka kelompok kriminal dan terlibat narkotika. Kalau ada, mereka ingin tampil saja," kata dia.