Jakarta (ANTARA) - Pengelola Terminal Pulogebang, Jakarta Timur melakukan "ram check" (pemeriksaan di lapangan) bagi bus-bus yang akan dipergunakan untuk mengangkut pemudik ke berbagai tujuan di Jawa dan Sumatera.

“Pos ‘ram check’ itu untuk memastikan bahwa kendaraan layak jalan,” kata Emiral Augus, Kasi Operasional dan Kemitraan Terminal Pulogebang saat di ditemui Rabu.

Pemeriksaan bus-bus ditangani oleh petugas dari Unit Pengujian Kendaraan Bermotor (UPKB)

Selain itu, pengelola Terminal Pulogebang juga mendirikan tambahan pos keamanan dan pos kesehatan.

“Pos keamanan sendiri terdiri dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan, pos kesehatan terdiri dari Dinas Kesehatan dan BNNP, dan pos ‘ram check’ dilaksanakan oleh Unit Pengujian Kendaraan Bermotor (UPKB),” ujarnya.

Pos kesehatan yang disediakan Terminal Pulogebang akan melayani gratis untuk para pemudik dan sopir bus yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“Ya nanti untuk para supir juga akan di cek dulu kesehatannya, kalau sehat ya jalan, kalau gak sehat ya gak bakal diizinkan buat jalan, untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Selain memeriksakan kesehatan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jakarta juga menyediakan tes narkoba. Bagi masyarakat yang terindikasi narkoba akan ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku oleh BNNP.

Untuk melayani pemudik 2019, pengelola Terminal Pulogebang mengerahkan 400 petugas.

“Tahun lalu sekitar 400 orang ya, mereka bertugas bergantian," katanya.

Untuk mengatasi melonjaknya pemudik, pihak terminal sudah berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan bus untuk menyiapkan bus cadangan.

Dia belum tahu pasti lonjakan jumlah pemudik tahun ini. Akan tetapi diperkirakan akan melonjak di H-5, H-4, dan H-3 Lebaran.

“Tahun ini belum tau, tidak bisa dipastikan juga kalau tahun 2018 pemudik puncaknya bisa mencapai 11.000 orang dari yang normalnya 2.000-3.000 orang, tahun ini juga mungkin tidak akan berbeda jauh dan biasanya puncaknya itu pada H-5, H-4, dan H-3,” ujar Emiral.