Jakarta (ANTARA) - Pemerintah perlu membuat roadmap atau peta jalan pangan nasional seiring dengan pesatnya pembangunan infrastruktur yang digalakkan pemerintah di berbagai daerah.

"Fondasinya sudah dibangun, sekarang kita perlu roadmap pangan nasional," kata Anggota DPR dari Fraksi PDIP Aria Bima dalam Diskusi Publik Pemuda HKTI di Jakarta, Selasa.

Aria Bima meminta HKTI yang dipimpin Jenderal Purn Dr Moeldoko untuk dapat membuat peta jalan pangan. "Rentannya infrastuktur logistik mengakibatkan kelangkaan komoditas," ujarnya.

Ia mengungkapkan hasil pemantauan di sejumlah pasar di Jakarta ditemukan sayur mayur yang didatangkan dari Sumatera Barat.

"Ada Trans Sumatera sehingga sayuran dari Sumatera Barat bisa masuk ke Jakarta. Dulu harus menempuh perjalanan seminggu, sekarang dua hari," paparnya.

Politisi PDIP itu menegaskan bahwa untuk mewujudkan konsepsi kedaulatan pangan, seluruh kebijakan pangan harus kuat.

Namun, ia menegaskan adanya impor yang terjadi saat ini bukan karena program pemerintah gagal, namun karena sifatnya situasional.

Ia menyatakan bahwa Indonesia bila ingin menjadi lumbung pangan dunia harus mengembangkan sektor pangan ke luar Jawa.

Apalagi, lanjutnya, saat ini Indonesia lebih dikenal sebagai lumbung tanaman perkebunan, yang menjadi bahan baku dunia.

Ia meminta selain pemerintah, organisasi pertanian juga berperan aktif. "HKTI harus ekspansif mendahului program-program pemerintah," katanya.

Aria Bima juga mengungkapkan Perpres 71/2015 mengenai perubahan paradigma dari ketahanan pangan menjadi kedaulatan pangan.

Sementara itu, Ketua Umum HKTI Jenderal Purn Dr Moeldoko merespon positif dan menyatakan, pihaknya memposisikan HKTI sebagai bridging institution yang menjembatani petani dengan pemerintah, perguruan tinggi, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya.

Baca juga: KEIN susun peta jalan kemandirian pangan