Harga bawang putih di pasar rakyat Jatim mulai turun
14 Mei 2019 20:25 WIB
Pekerja menunjukan hasil panen bawang putih di sentra baru pengembangan bawan di Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/3). Panen bawang putih pertama kali di Banyuwangi seluas 116 hektar itu, dalam rangka mendukung pencapaian target swasembada bawang putih nasional yang dicanangkan oleh kementerian Pertanian. Antara Jatim/Budi Candra Setya/zk/18.
Surabaya (ANTARA) - Harga bawang putih di sejumlah pasar rakyat Provinsi Jawa Timur mulai berangsur turun memasuki pekan kedua Ramadhan, dari sebelumnya antara Rp55.000-60.000/kg saat ini menjadi Rp39.000/kg-Rp36.000/kg, bahkan di Pasar Induk Pabean Surabaya menjadi Rp26.000/kg.
Kepala Disperindag Jawa Timur, Drajat Irawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, setelah adanya penurunan saat ini hanya tinggal bagaimana penurunan itu bisa merata sampai ke pelosok Jawa Timur.
"Kami bersama Polda Jawa Timur sebagai satgas pangan juga telah meminta kepada pengusaha agar bisa memeratakan harga bawang putih sampai ke pelosok desa-desa di Jawa Timur," katanya.
Menurut dia, pemerataan itu sesuai dengan arahan SK Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tentang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur pada dasarnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang pada dasarnya harus lebih mengedepankan pengendalian harga.
Ia mengatakan, dalam kurun dua tahun terakhir Satgas Pangan Polda Jawa Timur bersama jajarannya masuk pada sistem pengamanan harga bahan pokok, dan cukup membatu karena dibantu Polres dan Polsek untuk memantau setiap saat perkembangan harga bahan pokok.
"Total instrumen data yang masuk ke Disperindag berasal dari 116 pasar di Jawa Timur dan setiap hari mengirim data harga pasar yang kemudian disalurkan dan distribusikan ke Polda Jawa Timur, BI, Kominfo Jawa Timur agar bisa dipantau pergerakannya," katanya.
Berdasarkan data yang masuk, harga-harga bahan pokok cukup stabil mulai beras, minyak goreng, gula pasir, cabe, daging sapi, daging dan telur ayam dan bumbu-bumbuan.
Sebelumnya, pelaksanaan operasi pasar juga menurunkan harga bawang putih di Pasar Wonokromo, Surabaya dari awalnya Rp60.000/kg menjadi Rp45.000/kg.
Operasi pasar di Wonokromo dilakukan karena harga bawang putih di wilayah itu sempat melambung hingga mencapai Rp100 ribu/kg, sehingga membuat Kementerian Pertanian menggelar Operasi Pasar di pasar Wonokromo.
Kepala Disperindag Jawa Timur, Drajat Irawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, setelah adanya penurunan saat ini hanya tinggal bagaimana penurunan itu bisa merata sampai ke pelosok Jawa Timur.
"Kami bersama Polda Jawa Timur sebagai satgas pangan juga telah meminta kepada pengusaha agar bisa memeratakan harga bawang putih sampai ke pelosok desa-desa di Jawa Timur," katanya.
Menurut dia, pemerataan itu sesuai dengan arahan SK Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tentang Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur pada dasarnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang pada dasarnya harus lebih mengedepankan pengendalian harga.
Ia mengatakan, dalam kurun dua tahun terakhir Satgas Pangan Polda Jawa Timur bersama jajarannya masuk pada sistem pengamanan harga bahan pokok, dan cukup membatu karena dibantu Polres dan Polsek untuk memantau setiap saat perkembangan harga bahan pokok.
"Total instrumen data yang masuk ke Disperindag berasal dari 116 pasar di Jawa Timur dan setiap hari mengirim data harga pasar yang kemudian disalurkan dan distribusikan ke Polda Jawa Timur, BI, Kominfo Jawa Timur agar bisa dipantau pergerakannya," katanya.
Berdasarkan data yang masuk, harga-harga bahan pokok cukup stabil mulai beras, minyak goreng, gula pasir, cabe, daging sapi, daging dan telur ayam dan bumbu-bumbuan.
Sebelumnya, pelaksanaan operasi pasar juga menurunkan harga bawang putih di Pasar Wonokromo, Surabaya dari awalnya Rp60.000/kg menjadi Rp45.000/kg.
Operasi pasar di Wonokromo dilakukan karena harga bawang putih di wilayah itu sempat melambung hingga mencapai Rp100 ribu/kg, sehingga membuat Kementerian Pertanian menggelar Operasi Pasar di pasar Wonokromo.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: