Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan pelatihan edukasi pemasaran dan permodalan kepada 50 peserta yang merupakan pekerja migran dan keluarganya di Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Desa Jragung, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (14/5).

Pendampingan pada Kelompok usaha Tenaga Kerja Mandiri (TKM) ini bekerja sama dengan Penanaman Nasional Madani (PNM) dan PT Shopee International Indonesia.

"Selama ini masalah yang dihadapi adalah permodalan dan pemasaran. Kali ini warga di kantong pekerja migran, diberikan edukasi pemasaran dan permodalan," kata staf khusus Kemenaker Maria Magdalena, melalui siaran pers, Selasa.

Menurut Maria, melalui edukasi pemasaran diharapkan nantinya para peserta khususnya perempuan bisa membangun jaringan untuk membuka peluang usaha yang ditekuni setelah tidak lagi bekerja di luar negeri.

"Peserta belajar membuat toko online melalui ponselnya. Peserta yang tadinya pembeli, sekarang di edukasi menjadi penjual produk-produk andalan desanya sehingga nantinya diharapkan akan memiliki penghasilan sendiri dan tak tergantung kepada suami saja," katanya.

Manajer PNM Regional Jepara Jateng, Anggun Pramana Putri mengatakan Mekaar PNM adalah layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera.

"Bekerja sama dengan Kemnaker, kami fasilitasi warga desa dengan memberikan dana dan pelatihan untuk mengembangkan usaha mulai dari Rp2 juta, Rp3 juta hingga Rp5 juta," katanya.

Anggun menambahkan syarat pemberian dana tersebut yakni perempuan dari keluarga pra sejahtera mulai17 tahun hingga 58 tahun.

"Jika sudah ada sebanyak tujuh hingga 30 perempuan dari keluarga pra sejahtera bisa langsung mengajukan program Mekaar, " katanya.

Kepala Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Heru Diyatno mengatakan sejak 2017, Disnaker Demak konsisten secara terus menerus membina tenaga kerja di Desa Jragung hingga mereka menjadi Tenaga Kerja Mandiri (TKM).

Heru menambahkan Disnaker Demak juga memberikan kesempatan kepada desa-desa lain untuk bisa mengikuti langkah para wanita Desa Jragung untuk bisa menjadi wirausahawan.

"Kami apresiasi semua pihak, desa Jragung binaan kami telah diberikan kegiatan edukasi pemasaran dan permodalan," kata Heru.

Sedangkan Kades Jragung Edy Susanto mengakui banyak warganya mengeluh kesulitan memasarkan usaha emping jagung ke luar wilayah Jragung.

"Jadi hanya berkutat di Desa Jragung," katanya.

Sedangkan usaha batik warga desa Jragung sudah mulai dikenal di Kabupaten Demak. Bahkan sering pameran di Provinsi Jateng dan sudah banyak memiliki konsumen.

"Harapan kami, dengan edukasi ini hasil produk Desa Jragung lebih banyak terangkat dan banyak diminati oleh orang-orang di luaran sana," ujar Edy.