KAI tambah frekuensi KA Pangrango rute Bogor-Sukabumi
14 Mei 2019 11:22 WIB
Executive Vice President Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah bersama Wakil Walikota kota Bogor, Dedie Rachim melakukan prosesi sebelum KA Pangrango Tambahan perdana dioperasikan. (Dokumentasi PT KAI)
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah frekuensi KA Pangrango sebanyak enam perjalanan guna memenuhi antusiasme masyarakat yang tinggi akan layanan transportasi kereta api relasi Bogor – Sukabumi PP.
“Minat masyarakat Bogor – Sukabumi untuk menggunakan kereta api sangat positif. Rata-rata okupansi KA Pangrango pada akhir pekan mencapai 97 persen dan hari kerja sebesar 86 persen. Dengan adanya tambahan jadwal KA Pangrango ini, kami berharap masyarakat dengan mudah untuk melakukan perjalanan dari Bogor ke Sukabumi atau sebaliknya,” ujar Executice Vice President Daop 1 Jakarta R. Dadan Rudiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Perjalanan pertama KA Pangrango Tambahan ini diberangkatkan pada Selasa, 14 Mei 2019 dan tiket bisa dipesan sejak 10 Mei 2019 di seluruh channel penjualan KAI.
KA Pangrango Tambahan ini memiliki kapasitas penumpang sama dengan KA Pangrango yang sudah ada (eksisting), yakni satu kereta eksekutif dengan 50 tempat duduk dan empat kereta ekonomi dengan kapasitas 424 penumpang.
Sehingga, totalnya adalah 474 tempat duduk dalam satu rangkaian. Tak hanya jumlah kapasitas penumpang, tarif KA Pangrango Tambahan pun sama dengan pendahulunya yakni Rp80.000 untuk kereta eksekutif dan Rp35.000 untuk kereta ekonomi.
“Ada yang baru di KA Pangrango Tambahan ini, yakni KA ini ditarik lokomotif yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Inka) yaitu Lokomotif CC300 Diesel Hidrolik,” kata Dadan.
Dadan menjelaskan lokomotif jenis ini sangat cocok digunakan di medan pegunungan yang berkelok dan menanjak seperti di jalur Bogor-Sukabumi. Selain itu, lokomotif CC300 ini pun lebih mampu menerjang banjir, sebab batas toleransi ketinggian air maksimal adalah 25 centimeter.
Dadan menilai kondisi jalan raya di rute tersebut kerap kali mengalami kemacetan sehingga kereta api merupakan alternatif moda pilihan masyarakat dengan segala kelebihannya.
“Selain itu, kereta api ini juga ditujukan bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan rekreasi karena Kota Bogor dan Sukabumi sudah terkenal dengan potensi wisatanya,” katanya.
Baca juga: Sempat terdampak longsor, jalur KA Pangrango Bogor-Sukabumi kembali normal
Baca juga: PT KAI sebut kenaikan tarif KA Pangrango masih wajar
“Minat masyarakat Bogor – Sukabumi untuk menggunakan kereta api sangat positif. Rata-rata okupansi KA Pangrango pada akhir pekan mencapai 97 persen dan hari kerja sebesar 86 persen. Dengan adanya tambahan jadwal KA Pangrango ini, kami berharap masyarakat dengan mudah untuk melakukan perjalanan dari Bogor ke Sukabumi atau sebaliknya,” ujar Executice Vice President Daop 1 Jakarta R. Dadan Rudiansyah dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Perjalanan pertama KA Pangrango Tambahan ini diberangkatkan pada Selasa, 14 Mei 2019 dan tiket bisa dipesan sejak 10 Mei 2019 di seluruh channel penjualan KAI.
KA Pangrango Tambahan ini memiliki kapasitas penumpang sama dengan KA Pangrango yang sudah ada (eksisting), yakni satu kereta eksekutif dengan 50 tempat duduk dan empat kereta ekonomi dengan kapasitas 424 penumpang.
Sehingga, totalnya adalah 474 tempat duduk dalam satu rangkaian. Tak hanya jumlah kapasitas penumpang, tarif KA Pangrango Tambahan pun sama dengan pendahulunya yakni Rp80.000 untuk kereta eksekutif dan Rp35.000 untuk kereta ekonomi.
“Ada yang baru di KA Pangrango Tambahan ini, yakni KA ini ditarik lokomotif yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Inka) yaitu Lokomotif CC300 Diesel Hidrolik,” kata Dadan.
Dadan menjelaskan lokomotif jenis ini sangat cocok digunakan di medan pegunungan yang berkelok dan menanjak seperti di jalur Bogor-Sukabumi. Selain itu, lokomotif CC300 ini pun lebih mampu menerjang banjir, sebab batas toleransi ketinggian air maksimal adalah 25 centimeter.
Dadan menilai kondisi jalan raya di rute tersebut kerap kali mengalami kemacetan sehingga kereta api merupakan alternatif moda pilihan masyarakat dengan segala kelebihannya.
“Selain itu, kereta api ini juga ditujukan bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan rekreasi karena Kota Bogor dan Sukabumi sudah terkenal dengan potensi wisatanya,” katanya.
Baca juga: Sempat terdampak longsor, jalur KA Pangrango Bogor-Sukabumi kembali normal
Baca juga: PT KAI sebut kenaikan tarif KA Pangrango masih wajar
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: