Uni Eropa serukan gencatan senjata di Libya
14 Mei 2019 08:22 WIB
Foto udara memperlihatkan seorang migran berenang menuju kapal pemasok lepas pantai komersial Vos Triton yang terdaftar di Gibraltar, di daerah Search and Rescue (SAR) lepas pantai Libya, Sabtu (11/5/2019), seperti yang terlihat dari pesawat Moonbird milik organisasi kemanusiaan Sea-Watch Jerman. (Sea-Watch.org/HANDOUT)
Brussels (ANTARA) - Semua pihak yang bertikai di Libya harus berkomitmen untuk menerapkan gencatan senjata dan kembali pada mediasi yang dipimpin PBB, kata Uni Eropa pada Senin.
Organisasi itu menyebut situasi tersebut dapat mengancam keamanan internasional.
"Uni Eropa mendesak semua pihak untuk segera memberlakukan gencatan senjata dan terlibat dengan PBB guna memastikan dihentikannya permusuhan secara menyeluruh," kata menteri luar negeri Uni Eropa dalam satu pernyataan usai bertemu dengan Perdana Menteri Libya dukungan PBB, Fayez al-Serraj di Brussels.
"EU juga meminta mereka agar memisahkan diri baik di depan umum maupun di lapangan dari elemen teroris dan kriminal yang terlibat dalam pertempuran serta menghindari mereka yang diduga melakukan kejahatan perang, termasuk orang-orang yang masuk daftar hitam Dewan Keamanan PBB," bunyi pernyataan tersebut.
Kekerasan terbaru di Libya, tempat Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011, meletus sejak bulan lalu saat pasukan komandan Khalifa Haftar, yang bermarkas di Libya timur, bergerak menuju pinggiran Tripoli.
Lebih dari 400 orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi, menurut PBB.
Sumber: Rueters
Baca juga: DK PBB desak gencatan senjata segera di libya
Baca juga: Uni Eropa serukan gencatan senjata di Libya
Baca juga: China Serukan Gencatan Senjata di Libya
Baca juga: Utusan PBB: gencatan senjata tak dihormati di Libya
Organisasi itu menyebut situasi tersebut dapat mengancam keamanan internasional.
"Uni Eropa mendesak semua pihak untuk segera memberlakukan gencatan senjata dan terlibat dengan PBB guna memastikan dihentikannya permusuhan secara menyeluruh," kata menteri luar negeri Uni Eropa dalam satu pernyataan usai bertemu dengan Perdana Menteri Libya dukungan PBB, Fayez al-Serraj di Brussels.
"EU juga meminta mereka agar memisahkan diri baik di depan umum maupun di lapangan dari elemen teroris dan kriminal yang terlibat dalam pertempuran serta menghindari mereka yang diduga melakukan kejahatan perang, termasuk orang-orang yang masuk daftar hitam Dewan Keamanan PBB," bunyi pernyataan tersebut.
Kekerasan terbaru di Libya, tempat Muammar Gaddafi digulingkan pada 2011, meletus sejak bulan lalu saat pasukan komandan Khalifa Haftar, yang bermarkas di Libya timur, bergerak menuju pinggiran Tripoli.
Lebih dari 400 orang tewas dan puluhan ribu lainnya mengungsi, menurut PBB.
Sumber: Rueters
Baca juga: DK PBB desak gencatan senjata segera di libya
Baca juga: Uni Eropa serukan gencatan senjata di Libya
Baca juga: China Serukan Gencatan Senjata di Libya
Baca juga: Utusan PBB: gencatan senjata tak dihormati di Libya
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019
Tags: