Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Riau menggandeng sejumlah bank umum untuk membuka layanan penukaran uang kertas di pasar tradisional Kota Pekanbaru untuk memenuhi kebutuhan Idul Fitri 1440 H.

Penukaran uang bersama pada Senin berlangsung di halaman Pasar Sail, Pekanbaru, melibatkan Bank Riau-Kepri dan BRI. Layanan dibuka sekitar pukul 09.00 WIB, dan dikawal sejumlah polisi dari Satuan Brimob Polda Riau bersenjata laras panjang.

Warga telihat mengantre untuk menukarkan uang mereka di menggunakan mobil bank yang dilengkapi mesin ATM. Sebagian besar warga menukarkan uang kertas baru untuk pecahan Rp2.000 dan Rp5.000.

“Kebetulan tadi lewat depan pasar dan melihat ada penukaran uang, langsung mampir saja buat persiapan Lebaran,” kata seorang warga Leni (33).

Ia mengatakan sudah menjadi tradisi di Indonesia setiap Lebaran pasti memberikan uang kertas baru kepada saudara terutama yang masih anak-anak saat bersilaturahmi. Menurut dia, penukaran bersama di pusat-pusat keramaian cukup bagus karena warga bisa mengakses layanan penukaran uang secara resmi.

Biasanya di daerah Pasar Sail menjelang Lebaran banyak muncul pedagang yang melayani penukaran uang pecahan baru tapi dengan meminta komisi.

“Biasanya saya beli di pedagang juga karena tak sempat ke bank,” katanya.

Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyatakan telah menyiapkan uang tunai hingga Rp5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah pada tahun ini.

“Total kebutuhan selama Ramadhan Rp5 triliun, termasuk kebutuhan perbankan,” kata Manajer Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Riau, Murdianto, di Pekanbaru.

Ia mengatakan penyediaan uang kartal pada tahun ini meningkat Rp300 miliar dibandingkan 2018 yang mencapai Rp4,7 triliun. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin menukarkan uang kertas baru, lanjutnya, BI telah menggelar penukaran uang bersama sejak 9 Mei lalu di Kota Pekanbaru.

“Perkiraan penukaran uang oleh masyarakat langsung, baik melalui kas keliling atau penukaran bersama mencapai Rp25 miliar,” katanya.

Sebelumnya, pada tanggal 9 Mei 2019 penukaran uang kertas baru dapat dilakukan di Pasar Pagi Arengka, Kota Pekanbaru. Penukaran dilaksanakan olah Bank Mandiri dan Bank BNI.

"Untuk jam penukaran dimulai dari pukul 9.00 WIB sampai 12.00 WIB setiap jadwalnnya," ungkap Murdianto.

Selain itu, ia mengatakan BI Riau juga mempersiapkan kas keliling luar kota. Hal ini dilakukan guna memperdekat jangkauan masyarakat yang ingin menukar uang kertas lama dengan uang kertas baru.

Untuk kas keliling ini, dimulai pada 7-10 Mei 2019 di Bengkalis, dan 14-17 Mei 2019 di Rokan Hilir.

"BI tahun ini tidak melayani penukaran di kantor, karena kita fokuskan ke bank dan penukaran bersama di halaman kantor gubernur. Penukaran untuk semua nominal," terangnya.

Ia mengakui kalau dari beberapa tahun terakhir, animo masyarakat dalam menukar uang baru sangat tinggi. Bahkan pihak BI Riau harus membatasi jumlah penukar perharinya, sehingga pelayanan dapat berjalan maksimal.

"Tahun ini kita perluas, baik dari segi lokasi maupun periode penukaran juga lebih lama. Bahkan di kantor Gubernur kita buka layanan sampai enam hari, tahun sebelumnya cuma empat hari," katanya.