Pemprov Papua-Belgia jajaki kerja sama pengembangan coklat
13 Mei 2019 15:35 WIB
Kepala Biro Perbatasan dan Kerja sama Luar Negeri Provinsi Papua Suzana Wanggai (kiri) menjelaskan arti dari lambang Pemprov Papua kepada Dubes Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker (tengah) ketika mendampingi Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal (kanan) di ruang kerjanya pada Senin (13/5) (ANTARA News Papua / Hendrina Dian Kandipi)
Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua bersama Pemerintah Belgia tengah menjajaki kemungkinan terjalinnya kerja sama di bidang ekonomi khususnya pengembangan coklat.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, Senin mengatakan Belgia terkenal dengan penghasil coklat terbesar, di mana wilayah Tabi dan Saireri juga merupakan penghasil coklat meskipun produksinya belum maksimal.
"Wilayah Tabi dan Saireri yang merupakan penghasil coklat di Provinsi Papua, namun belum dimaksimalkan produksinya sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia diharapkan dapat membuka peluang serta kesempatan," katanya.
Menurut Klemen, sebelumnya belum ada kerja sama antara Belgia dan Papua sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker diharapkan ada pengembangan potensi ekonomi.
"Jika Pemerintah Belgia tertarik, maka bisa dibuka kerja sama dengan masyarakat petani coklat di Papua yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan memberi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan," ujarnya.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker mengunjungi Provinsi Papua untuk mengetahui situasi Bumi Cenderawasih dan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di ruang kerjanya pada Senin (13/5).
Stephane menjelaskan kunjungan ini bertujuan untuk melihat situasi Provinsi Papua yang merupakan provinsi dengan wilayah luas dan lebih besar dari dugaannya.
"Kami juga hendak mengetahui potensi ekonomi hingga konteks politik di Provinsi Papua," katanya.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, Senin mengatakan Belgia terkenal dengan penghasil coklat terbesar, di mana wilayah Tabi dan Saireri juga merupakan penghasil coklat meskipun produksinya belum maksimal.
"Wilayah Tabi dan Saireri yang merupakan penghasil coklat di Provinsi Papua, namun belum dimaksimalkan produksinya sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia diharapkan dapat membuka peluang serta kesempatan," katanya.
Menurut Klemen, sebelumnya belum ada kerja sama antara Belgia dan Papua sehingga dengan adanya kunjungan Dubes Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker diharapkan ada pengembangan potensi ekonomi.
"Jika Pemerintah Belgia tertarik, maka bisa dibuka kerja sama dengan masyarakat petani coklat di Papua yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dan memberi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan," ujarnya.
Duta Besar Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker mengunjungi Provinsi Papua untuk mengetahui situasi Bumi Cenderawasih dan diterima langsung oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di ruang kerjanya pada Senin (13/5).
Stephane menjelaskan kunjungan ini bertujuan untuk melihat situasi Provinsi Papua yang merupakan provinsi dengan wilayah luas dan lebih besar dari dugaannya.
"Kami juga hendak mengetahui potensi ekonomi hingga konteks politik di Provinsi Papua," katanya.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: