Bank Mandiri tantang generasi muda melalui kompetisi hackathon
13 Mei 2019 10:47 WIB
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans (kiri) dan Direktur Compliance Bank Mandiri Agus Dwi Handaya (kanan) dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/5/2019). (ANTARA/Aji Cakti)
Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri akan menggelar kompetisi hackathon berskala nasional dalam rangka memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan ide-ide inovatif guna menjawab kebutuhan perbankan.
"Kami menyadari bahwa pengadopsian teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan sangat penting, karena terdapat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang serba mobile dan digital,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans di Jakarta, Senin.
Hackathon adalah saat berkumpulnya programmer, project manager, ict researcher/enthusiast untuk membangun aplikasi (hacking) yang menyelesaikan masalah tertentu.
Rico mengatakan bahwa penyelenggaraan Mandiri Hackaton merupakan salah satu cara Bank Mandiri dalam mengembangkan teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Kompetisi berskala nasional yang dinamai “What the Hack!” (WTH) ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dan profesional Indonesia yang berpengalaman dalam ranah digital untuk mengekspresikan ide-ide inovatif yang dapat memajukan modernisasi perbankan Indonesia.
"Sesuai dengan nama hackathon yang kami usung, Bank Mandiri ingin menyatukan para pembuat terobosan atau game changers yang memberikan ide-ide kreatif dan sesuai kebutuhan perbankan masyarakat yang digital-savvy,” kata Rico.
Dia juga menambahkan bahwa para peserta kompetisi nantinya akan bekerjasama untuk mendesain prototipe aplikasi mobile yang dapat menjawab kebutuhan perbankan seperti pembayaran, pembukaan rekening, dan peminjaman menggunakan API Bank Mandiri.
Mereka akan terbagi ke dalam 50 tim beranggotakan tiga orang, di mana masing-masing anggota memegang tanggung jawab sebagai Developer, Scrum Master, dan Designer.
Dalam kesempatan sama Direktur Compliance Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengemukakan bahwa kompetisi Mandiri Hackaton ini merupakan kompetisi yang unik karena mempertemukan individu-individu yang sebelumnya tidak pernah bertemu satu sama lain dan memiliki keahlian berbeda.
“Kami percaya lewat Mandiri Hackathon, bukan hanya keahlian peserta saja yang terlihat, namun soft skill seperti cara berkolaborasi, leadership, dan time management dengan sesama anggota dapat terlihat. Itulah alasan kami mengadakan acara ini untuk mengidentifikasi talenta-talenta terbaik untuk ikut bergabung dalam transformasi Bank Mandiri,” tutur Agus.
Dalam kompetisi ini, setiap tim berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan langsung dan memperluas jaringan dengan pakar-pakar terbaik industri teknologi. Nantinya, mereka juga akan mempresentasikan solusi unik dan kreatif mereka ke jajaran petinggi Bank Mandiri untuk memperebutkan hadiah dengan total nilai sebesar Rp 100 juta.
Tidak sampai di situ, tim yang memiliki ide terbaik juga berkesempatan untuk mengembangkan produk ciptaan mereka dan berkarir bersama Bank Mandiri.
Baca juga: Bank Mandiri akan tambah 10 cabang di era digital
Baca juga: Saingi "fintech", Mandiri kucurkan kredit digital awal 2019
"Kami menyadari bahwa pengadopsian teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan sangat penting, karena terdapat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang serba mobile dan digital,” kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans di Jakarta, Senin.
Hackathon adalah saat berkumpulnya programmer, project manager, ict researcher/enthusiast untuk membangun aplikasi (hacking) yang menyelesaikan masalah tertentu.
Rico mengatakan bahwa penyelenggaraan Mandiri Hackaton merupakan salah satu cara Bank Mandiri dalam mengembangkan teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan.
Kompetisi berskala nasional yang dinamai “What the Hack!” (WTH) ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dan profesional Indonesia yang berpengalaman dalam ranah digital untuk mengekspresikan ide-ide inovatif yang dapat memajukan modernisasi perbankan Indonesia.
"Sesuai dengan nama hackathon yang kami usung, Bank Mandiri ingin menyatukan para pembuat terobosan atau game changers yang memberikan ide-ide kreatif dan sesuai kebutuhan perbankan masyarakat yang digital-savvy,” kata Rico.
Dia juga menambahkan bahwa para peserta kompetisi nantinya akan bekerjasama untuk mendesain prototipe aplikasi mobile yang dapat menjawab kebutuhan perbankan seperti pembayaran, pembukaan rekening, dan peminjaman menggunakan API Bank Mandiri.
Mereka akan terbagi ke dalam 50 tim beranggotakan tiga orang, di mana masing-masing anggota memegang tanggung jawab sebagai Developer, Scrum Master, dan Designer.
Dalam kesempatan sama Direktur Compliance Bank Mandiri Agus Dwi Handaya mengemukakan bahwa kompetisi Mandiri Hackaton ini merupakan kompetisi yang unik karena mempertemukan individu-individu yang sebelumnya tidak pernah bertemu satu sama lain dan memiliki keahlian berbeda.
“Kami percaya lewat Mandiri Hackathon, bukan hanya keahlian peserta saja yang terlihat, namun soft skill seperti cara berkolaborasi, leadership, dan time management dengan sesama anggota dapat terlihat. Itulah alasan kami mengadakan acara ini untuk mengidentifikasi talenta-talenta terbaik untuk ikut bergabung dalam transformasi Bank Mandiri,” tutur Agus.
Dalam kompetisi ini, setiap tim berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan langsung dan memperluas jaringan dengan pakar-pakar terbaik industri teknologi. Nantinya, mereka juga akan mempresentasikan solusi unik dan kreatif mereka ke jajaran petinggi Bank Mandiri untuk memperebutkan hadiah dengan total nilai sebesar Rp 100 juta.
Tidak sampai di situ, tim yang memiliki ide terbaik juga berkesempatan untuk mengembangkan produk ciptaan mereka dan berkarir bersama Bank Mandiri.
Baca juga: Bank Mandiri akan tambah 10 cabang di era digital
Baca juga: Saingi "fintech", Mandiri kucurkan kredit digital awal 2019
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: