Tenis
Djokovic hadapi Tsistipas dalam perebutan gelar Madrid
12 Mei 2019 17:27 WIB
Petenis Serbia Novak Djokovic melakukan servis ke arah lawannya petenis Austria Dominic Thiem pada pertandingan semifinal Madrid Open di Caja Magica, Madrid, Sabtu (11/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Susana Vera/pras.
Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Novak Djokovic dan unggulan delapan Stefanos Tsitsipas saling berhadapan, Minggu malam waktu setempat, dalam partai puncak perebutan gelar Madrid Open.
Djokovic sedang memburu gelar ketiganya di Madrid dan gelar ATP Masters 1000 ke-33, sementara Tsitsipas masih mencari gelar Masters 1000 pertamanya. Petenis Serbia itu juga bisa menyamai rekor Rafael Nadal sebagai petenis dengan gelar Masters 1000 terbanyak (33) jika ia berhasil meraih kemenangan.
Setelah bermain kurang memuaskan selepas meraih gelar Australia Open Januari lalu, Djokovic sekali lagi menghasilkan tenis terbaiknya di Madrid. Petenis peringkat satu dunia itu belum kehilangan satu set pun pekan ini dan mengalahkan unggulan kelima Dominic Thiem yang dianggap dalam kondisi terbaik di lapangan tanah liat musim ini, untuk mencapai final.
Djokovic akan memainkan final Masters 1000 yang ke-48 dengan rekor 32 kali menang dan 15 kali kalah, sedangkan bagi lawannya, Tsitsipas, ini adalah final kedua, dan belum pernah meraih kemenangan.
Catatan Djokovic di final Madrid adalah dua kali menang, yakni mengalahkan Nadal pada 2011 dan Andy Murray pada 2016.
Namun, meskipun di atas kertas ia difavoritkan untuk menang, Djokovic tidak memandang ringan lawannya. Pemenang Next Gen ATP Finals 2018 itu memenangi satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya di Rogers Cup Agustus lalu, sebelum kalah di final oleh Nadal.
"Ia bukan lawan yang mudah untuk dilawan. Ia dalam kondisi bagus dan pemain muda yang sudah mencapai Top 10 (dalam ATP Rankings)," kata Djokovic dikutip dari laman ATP.
"Semoga saya bisa dalam kondisi terbaik saya karena itu yang akan dibutuhkan untuk menang," tambahnya.
Baca juga: Menang mudah atas Halep, Bertens juara Madrid Open
Sementara itu, Tsitsipas sedang menikmati laju yang menakjubkan di Madrid. Petenis berusia 20 tahun itu menyingkirkan unggulan ketiga dan juara bertahan Alexander Zverev pada perempat final sebelum mengalahkan lima kali juara Nadal dalam tiga set pada semifinal.
Tsitsipas menunjukkan penguasaan lapangan dan kreativitas yang luar biasa dalam membuat pukulan untuk mengalahkan seorang pemain yang berada dalam posisi dua teratas pada peringkat ATP untuk pertamakali dalam karirnya, namun petenis Yunani itu tahu bahwa Djokovic akan mengeluarkan ujian yang jauh berbeda dengan yang ia hadapi tahun lalu di Toronto.
"Saya belum pernah menghadapinya di tanah liat, sehingga saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya telah melihat cukup banyak pertandingan dia, tetapi saya akan berusaha untuk beradaptasi dengan cara dia bermain di tanah secepat mungkin karena saya cukup yakin dia tidak mudah di tanah liat,” kata Tsitsipas.
“Saya harus fokus secara mental dan juga siap secara psikologis untuk bertarung. Itu akan sangat penting dalam pertandingan besok."
Baca juga: Djokovic melaju ke semifinal tanpa bertanding
Djokovic sedang memburu gelar ketiganya di Madrid dan gelar ATP Masters 1000 ke-33, sementara Tsitsipas masih mencari gelar Masters 1000 pertamanya. Petenis Serbia itu juga bisa menyamai rekor Rafael Nadal sebagai petenis dengan gelar Masters 1000 terbanyak (33) jika ia berhasil meraih kemenangan.
Setelah bermain kurang memuaskan selepas meraih gelar Australia Open Januari lalu, Djokovic sekali lagi menghasilkan tenis terbaiknya di Madrid. Petenis peringkat satu dunia itu belum kehilangan satu set pun pekan ini dan mengalahkan unggulan kelima Dominic Thiem yang dianggap dalam kondisi terbaik di lapangan tanah liat musim ini, untuk mencapai final.
Djokovic akan memainkan final Masters 1000 yang ke-48 dengan rekor 32 kali menang dan 15 kali kalah, sedangkan bagi lawannya, Tsitsipas, ini adalah final kedua, dan belum pernah meraih kemenangan.
Catatan Djokovic di final Madrid adalah dua kali menang, yakni mengalahkan Nadal pada 2011 dan Andy Murray pada 2016.
Namun, meskipun di atas kertas ia difavoritkan untuk menang, Djokovic tidak memandang ringan lawannya. Pemenang Next Gen ATP Finals 2018 itu memenangi satu-satunya pertemuan mereka sebelumnya di Rogers Cup Agustus lalu, sebelum kalah di final oleh Nadal.
"Ia bukan lawan yang mudah untuk dilawan. Ia dalam kondisi bagus dan pemain muda yang sudah mencapai Top 10 (dalam ATP Rankings)," kata Djokovic dikutip dari laman ATP.
"Semoga saya bisa dalam kondisi terbaik saya karena itu yang akan dibutuhkan untuk menang," tambahnya.
Baca juga: Menang mudah atas Halep, Bertens juara Madrid Open
Sementara itu, Tsitsipas sedang menikmati laju yang menakjubkan di Madrid. Petenis berusia 20 tahun itu menyingkirkan unggulan ketiga dan juara bertahan Alexander Zverev pada perempat final sebelum mengalahkan lima kali juara Nadal dalam tiga set pada semifinal.
Tsitsipas menunjukkan penguasaan lapangan dan kreativitas yang luar biasa dalam membuat pukulan untuk mengalahkan seorang pemain yang berada dalam posisi dua teratas pada peringkat ATP untuk pertamakali dalam karirnya, namun petenis Yunani itu tahu bahwa Djokovic akan mengeluarkan ujian yang jauh berbeda dengan yang ia hadapi tahun lalu di Toronto.
"Saya belum pernah menghadapinya di tanah liat, sehingga saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya telah melihat cukup banyak pertandingan dia, tetapi saya akan berusaha untuk beradaptasi dengan cara dia bermain di tanah secepat mungkin karena saya cukup yakin dia tidak mudah di tanah liat,” kata Tsitsipas.
“Saya harus fokus secara mental dan juga siap secara psikologis untuk bertarung. Itu akan sangat penting dalam pertandingan besok."
Baca juga: Djokovic melaju ke semifinal tanpa bertanding
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: