Pasokan kebutuhan pokok di Ternate dijamin TIPD aman
12 Mei 2019 10:42 WIB
Ratusan pedagang yang menjajakan kebutuhan pokok hingga di areal parkir Pasar Higienis Gamalama Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (12/05/2019) (FOTO ANTARA/Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) menjamin ketersediaan kebutuhan pokok bagi masyarakat selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah di daerah itu cukup.
"Kami menyiapkan langkah mengantisipasi terjadinya lonjakan harga dalam sepekan terakhir," kata Sekretaris TPID Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Minggu.
Hanya saja, diakuinya bahwa terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan akibat tingginya permintaan sehingga stok kebutuhan sembako makin menipis.
"Akibatnya harga naik," katanya.
Hal tersebut disampaikan TPID Ternate, menyusul naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok seperti gula pasir sebelumnya dengan harga Rp13.000/kg saat ini naik menjadi Rp14.000/kg.
Begitu pula harga telur ayam ras mengalami kenaikan Rp1.600/butir menjadi Rp2.000/butir dan untuk bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan.
Bawang merah semula harganya harga Rp40.000 sampai Rp50.000/kg naik menjadi Rp60.000 /kg sedangkan bawang putih yang sebelumnya hanya seharga Rp40.000/kg, naik menjadi Rp70.000/kg.
Menurut Sutopo, sebagian besar kebutuhan pokok yang dikonsumsi masyarakat Ternate didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi dan Halmahera, sehingga kalau kondisi cuaca buruk maka pasokannya terhambat, akibatnya harga kebutuhan pokok naik.
Dia mengakui, untuk kebutuhan beras, pihak Divre Bulog Ternate mengatakan, kebutuhan beras Bulog di Subdivre Ternate sebanyak 1.400 ton untuk pasokan tiga bulan ke depan atau hingga Idul Fitri nanti.
Selain itu, untuk stok gula sebanyak 110 ton dan minyak goreng sebanyak 38.000 liter.
Bulog juga diminta untuk memastikan pasokan beras medium ke seluruh kota/kabupaten di Maluku Utara berjalan lancar hingga akhir tahun.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bahan pokok Kota Ternate Nursidi ketika dihubungi terpisah menyatakan, kebutuhan pangan seperti sayur mayur, tomat, cabai keriting dan cabai rawit, harganya cukup stabil, karena pasokan lancar dan persediaan sangat banyak sehingga tidak ada kenaikan untuk kebutuhan tersebut.
Untuk cabai keriting dari harga Rp35.000 per kg turun menjadi Rp25.000 per kg, cabai rawit dari Rp 60.000 hingga Rp70.000 saat ini turun menjadi Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg, sementara tomat dari harga Rp15.000 per kg turun menjadi Rp4.000 hingga Rp5.000.
Untuk bawang merah mengalami kenaikan dari Rp35.000 per kg menjadi Rp50.000 sementara bawang putih dari Rp35.000 per kg mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000 per kg.
"Seharusnya dinas terkait dan Bulog harus ada upaya menjaga stabilitas harga jangan hanya dibebankan ke asosiasi saja, karena selama ini hanya asosiasi yang mengurus sendiri," katanya.
Ia menambahkan kenaikan tersebut di antaranya stok terbatas dan cuaca yang kurang bersahabat, sehingga pasokani dari sentra produk bisa terjadi kenaikan.
Baca juga: Pemkot Ternate gelar razia makanan selama Ramadhan
Baca juga: Ternate potensial jadi tujuan wisata religi di bulan Ramadhan
"Kami menyiapkan langkah mengantisipasi terjadinya lonjakan harga dalam sepekan terakhir," kata Sekretaris TPID Ternate, Sutopo Abdullah di Ternate, Minggu.
Hanya saja, diakuinya bahwa terjadinya kenaikan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan akibat tingginya permintaan sehingga stok kebutuhan sembako makin menipis.
"Akibatnya harga naik," katanya.
Hal tersebut disampaikan TPID Ternate, menyusul naiknya sejumlah harga kebutuhan pokok seperti gula pasir sebelumnya dengan harga Rp13.000/kg saat ini naik menjadi Rp14.000/kg.
Begitu pula harga telur ayam ras mengalami kenaikan Rp1.600/butir menjadi Rp2.000/butir dan untuk bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan.
Bawang merah semula harganya harga Rp40.000 sampai Rp50.000/kg naik menjadi Rp60.000 /kg sedangkan bawang putih yang sebelumnya hanya seharga Rp40.000/kg, naik menjadi Rp70.000/kg.
Menurut Sutopo, sebagian besar kebutuhan pokok yang dikonsumsi masyarakat Ternate didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi dan Halmahera, sehingga kalau kondisi cuaca buruk maka pasokannya terhambat, akibatnya harga kebutuhan pokok naik.
Dia mengakui, untuk kebutuhan beras, pihak Divre Bulog Ternate mengatakan, kebutuhan beras Bulog di Subdivre Ternate sebanyak 1.400 ton untuk pasokan tiga bulan ke depan atau hingga Idul Fitri nanti.
Selain itu, untuk stok gula sebanyak 110 ton dan minyak goreng sebanyak 38.000 liter.
Bulog juga diminta untuk memastikan pasokan beras medium ke seluruh kota/kabupaten di Maluku Utara berjalan lancar hingga akhir tahun.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Bahan pokok Kota Ternate Nursidi ketika dihubungi terpisah menyatakan, kebutuhan pangan seperti sayur mayur, tomat, cabai keriting dan cabai rawit, harganya cukup stabil, karena pasokan lancar dan persediaan sangat banyak sehingga tidak ada kenaikan untuk kebutuhan tersebut.
Untuk cabai keriting dari harga Rp35.000 per kg turun menjadi Rp25.000 per kg, cabai rawit dari Rp 60.000 hingga Rp70.000 saat ini turun menjadi Rp25.000 hingga Rp30.000 per kg, sementara tomat dari harga Rp15.000 per kg turun menjadi Rp4.000 hingga Rp5.000.
Untuk bawang merah mengalami kenaikan dari Rp35.000 per kg menjadi Rp50.000 sementara bawang putih dari Rp35.000 per kg mengalami kenaikan menjadi Rp 60.000 per kg.
"Seharusnya dinas terkait dan Bulog harus ada upaya menjaga stabilitas harga jangan hanya dibebankan ke asosiasi saja, karena selama ini hanya asosiasi yang mengurus sendiri," katanya.
Ia menambahkan kenaikan tersebut di antaranya stok terbatas dan cuaca yang kurang bersahabat, sehingga pasokani dari sentra produk bisa terjadi kenaikan.
Baca juga: Pemkot Ternate gelar razia makanan selama Ramadhan
Baca juga: Ternate potensial jadi tujuan wisata religi di bulan Ramadhan
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: