Demokrat konsisten bersama koalisi Adil Makmur pasca-Pemilu
10 Mei 2019 18:30 WIB
Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019). (Antara Foto/Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat, Imelda Sari menegaskan partainya masih tetap konsisten bersama-sama partai koalisi Adil Makmur mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi pasca-Pemilu 2019.
"Sampai saat ini Partai Demokrat masih tetap konsisten bersama-sama partai koalisi untuk mengawal proses penghitungan suara di KPU dan memantau perkembangan di Bawaslu hingga penetapan pada 22 Mei 2019," kata Imelda, di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, menanggapi kemungkinan pindahnya Partai Demokrat ke koalisi Jokowi.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan untuk mengawal proses demokrasi hingga selesai dan tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Saya kira segala sesuatu yang menyangkut 'noise' di awal pekan lalu saya minta juga untuk dihentikan karena kita juga harus menjaga dalam hal ini ketua umum juga agar tidak menjadi beban beliau," ucapnya.
Saat ini, kata dia, SBY masih berkonsentrasi untuk menemani ibu Ani Yudhoyono yang masih dirawat di rumah sakit di Singapura.
"Saat ini ibu Ani Yudhoyono memasuki siklus ketiga untuk bersiap-siap memasuki proses transplantasi sumsum tulang belakang pada periode berikutnya. Jadi, saya juga berharap para kader juga menahan diri," tuturnya.
Imelda juga mengingatkan agar para kader Demokrat tidak melakukan kebisingan di ruang sosial media yang kemudian juga bisa menambah beban ketua umum yang saat ini fokus menemani ibu Ani Yudhoyono.
"Jadi, tidak ada yang abu-abu terkait Partai Demokrat. Apalagi para sekjen koalisi akan menggelar buka puasa bersama. Jadi, mari kita kawal proses Pemilu dengan sejuk dan tenang seperti yang disampaikan pak Prabowo," ujarnya.
"Sampai saat ini Partai Demokrat masih tetap konsisten bersama-sama partai koalisi untuk mengawal proses penghitungan suara di KPU dan memantau perkembangan di Bawaslu hingga penetapan pada 22 Mei 2019," kata Imelda, di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, menanggapi kemungkinan pindahnya Partai Demokrat ke koalisi Jokowi.
Hal itu, kata dia, sesuai dengan apa yang diarahkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan untuk mengawal proses demokrasi hingga selesai dan tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Saya kira segala sesuatu yang menyangkut 'noise' di awal pekan lalu saya minta juga untuk dihentikan karena kita juga harus menjaga dalam hal ini ketua umum juga agar tidak menjadi beban beliau," ucapnya.
Saat ini, kata dia, SBY masih berkonsentrasi untuk menemani ibu Ani Yudhoyono yang masih dirawat di rumah sakit di Singapura.
"Saat ini ibu Ani Yudhoyono memasuki siklus ketiga untuk bersiap-siap memasuki proses transplantasi sumsum tulang belakang pada periode berikutnya. Jadi, saya juga berharap para kader juga menahan diri," tuturnya.
Imelda juga mengingatkan agar para kader Demokrat tidak melakukan kebisingan di ruang sosial media yang kemudian juga bisa menambah beban ketua umum yang saat ini fokus menemani ibu Ani Yudhoyono.
"Jadi, tidak ada yang abu-abu terkait Partai Demokrat. Apalagi para sekjen koalisi akan menggelar buka puasa bersama. Jadi, mari kita kawal proses Pemilu dengan sejuk dan tenang seperti yang disampaikan pak Prabowo," ujarnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: