Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat di tengah sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

IHSG Jumat sore ditutup menguat 10,31 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.209,12. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,24 poin atau 0,13 persen menjadi 972,99.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Jumat, mengatakan, kendati AS mulai memberlakukan kenaikan tarif impor dari 10 persen menjadi 25 persen untuk produk-produk China senilai 200 miliar dolar AS pada Jumat ini, pasar saham domestik relatif terjaga mengingat sentimen perang dagang ini sudah lama berjalan sebelumnya.

"Karena ekonomi Indonesia masih stabil di kisaran lima persen, IHSG lebih terjaga pergerakannya dibandingkan bursa Asia. Hari ini terjadi penguatan dalam upaya penjagaan level 6.200 agar menjadi support mingguan IHSG," ujar William.

Dibuka menguat, IHSG bergerak bervariasi hingga akhirnya kembali menguat saat penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp897,55 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 420.358 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,34 miliar lembar saham senilai Rp7,85 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 183 saham menurun, dan 131 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 57,21 poin (0,27 persen) ke 21.344,92, indeks Hang Seng menguat 239,17 poin (0,84 persen) ke 28.550,24, dan indeks Straits Times menguat 3,8 poin (0,12 persen) ke posisi 3.273,5.

​​​​