BMKG: Waspadai angin kencang disertai hujan dan petir di Aceh
10 Mei 2019 17:07 WIB
Satu mobil melintas usai petugas membersihkan tanah longsor di tanjakan jalan menuju lokasi wisata Tugu Kilometer Nol Indonesia di Gampong Batesok, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh, Kamis (9/5). Foto: BPBD Sabang
Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi angin kencang disertai hujan, dan petir dengan durasi singkat dapat terjadi hingga akhir pekan ini di wilayah Aceh.
"Ini masa peralihan, dari angin timur ke barat. Khusus di Aceh, angin baratan itu meningkat dengan kecepatan 10 sampai 40 kilometer per jam di laut, sedangkan di darat sudah mulai berkurang," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat (10/5).
Akibat kondisi itu, lanjutnya, sebagian wilayah di Aceh bakal dilanda turunnya hujan dan petir, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Pidie, dan Aceh Besar.
Sedangkan wilayah di Barat-Selatan Aceh diperkirakan masih cerah berawan. "Ini disebabkan uap air (Barat-Selatan) terbawa angin kencang menuju ke daerah hujan. Angin itu melambat akibat adanya belokan arah angin di wilayah Utara-Timur dan Tengah Aceh, sehingga hujan pun turun," katanya.
Ia mengatakan, pengguna transportasi laut dan para nelayan di perairan provinsi ini supaya mewaspadai gelombang tinggi yang meliputi Sabang-Banda Aceh, Barat-Selatan, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya mencapai tiga meter lebih.
Bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir Barat Aceh agar mewaspadai abrasi pantai disebabkan air pasang, dan tingginya kecepatan angin bisa menghempaskan hingga ke wilayah daratan.
"Nelayan kami imbau berhati-hati melaut, karena gelombangnya bisa meningkat secara tiba-tiba akibat adanya angin kencang," katanya.
"Untuk wilayah Pulau Weh di Sabang, dan Pulau Aceh (Aceh Besar) perlu waspada pohon tumbang. Begitu juga di Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Subulussalam perlu waspadai angin kencang sebelum hujan," ungkap Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang menyebut, terjadi tanah longsor di tanjakan jalan menuju lokasi wisata Tugu Kilometer Nol Indonesia di Gampong (Desa) Batesok, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh, Kamis (9/5).
"Longsor di tanjakan Cot Murong telah mengakibatkan material bebatuan dan lumpur menutup badan jalan sekitar 500 meter," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sabang, Budi.
Namun ruas jalan lintas nasional tersebut, ujarnya, sudah bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, setelah personel BPBD setempat yang aparat TNI/Polri dan masyarakat membersihkan badan jalan.
Sepanjang tahun 2019, sedikitnya sudah lima kali tanah longsor terjadi di tanjakan Cot Murong dengan material bebatuan dan lumpur yang menutupi badan jalan, katanya.
"Ini masa peralihan, dari angin timur ke barat. Khusus di Aceh, angin baratan itu meningkat dengan kecepatan 10 sampai 40 kilometer per jam di laut, sedangkan di darat sudah mulai berkurang," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Jumat (10/5).
Akibat kondisi itu, lanjutnya, sebagian wilayah di Aceh bakal dilanda turunnya hujan dan petir, seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Pidie, dan Aceh Besar.
Sedangkan wilayah di Barat-Selatan Aceh diperkirakan masih cerah berawan. "Ini disebabkan uap air (Barat-Selatan) terbawa angin kencang menuju ke daerah hujan. Angin itu melambat akibat adanya belokan arah angin di wilayah Utara-Timur dan Tengah Aceh, sehingga hujan pun turun," katanya.
Ia mengatakan, pengguna transportasi laut dan para nelayan di perairan provinsi ini supaya mewaspadai gelombang tinggi yang meliputi Sabang-Banda Aceh, Barat-Selatan, Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya mencapai tiga meter lebih.
Bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir Barat Aceh agar mewaspadai abrasi pantai disebabkan air pasang, dan tingginya kecepatan angin bisa menghempaskan hingga ke wilayah daratan.
"Nelayan kami imbau berhati-hati melaut, karena gelombangnya bisa meningkat secara tiba-tiba akibat adanya angin kencang," katanya.
"Untuk wilayah Pulau Weh di Sabang, dan Pulau Aceh (Aceh Besar) perlu waspada pohon tumbang. Begitu juga di Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Subulussalam perlu waspadai angin kencang sebelum hujan," ungkap Zakaria.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang menyebut, terjadi tanah longsor di tanjakan jalan menuju lokasi wisata Tugu Kilometer Nol Indonesia di Gampong (Desa) Batesok, Kecamatan Sukakarya, Sabang, Aceh, Kamis (9/5).
"Longsor di tanjakan Cot Murong telah mengakibatkan material bebatuan dan lumpur menutup badan jalan sekitar 500 meter," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sabang, Budi.
Namun ruas jalan lintas nasional tersebut, ujarnya, sudah bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua, setelah personel BPBD setempat yang aparat TNI/Polri dan masyarakat membersihkan badan jalan.
Sepanjang tahun 2019, sedikitnya sudah lima kali tanah longsor terjadi di tanjakan Cot Murong dengan material bebatuan dan lumpur yang menutupi badan jalan, katanya.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: