Lima hari Ramadhan, harga kebutuhan pokok di Gowa mulai stabil
10 Mei 2019 16:26 WIB
TPID Kabupaten Gowa melakukan pemantauan terhadap kebutuhan pokok yang harganya sempat bergejolak di awal Ramadhan 1440 Hijriyah, Jumat (10/5/2019). (FOTO ANTARA/HO-Humas)
Makassar (ANTARA) - Harga kebutuhan pokok di Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, selama lima hari puasa Ramadhan 1440 Hijriyah mulai stabil setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan harga menjelang dan awal puasa.
"Untuk harga-harga kebutuhan pokoknya sudah mulai stabil. Memang dua hari menjelang puasa dan awal-awal puasa itu terjadi kenaikan pada beberapa bahan pokok, tapi sekarang sudah mulai normal lagi," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, Muhammad Rais di Gowa, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan dan kontrol terhadap stok maupun harga kebutuhan pokok.
Beberapa kebutuhan pokok yang harganya sempat bergejolak seperti bawang putih, bawang merah dan ayam. Dia mengakui kalau stok bawang merah dan putih memang mengalami kekurangan sehingga harga ikut bergejolak.
"Tapi sekarang setelah lima hari puasa, harga-harga untuk komoditas bawang merah dan bawang putih serta ayam sudah mulai normal lagi," katanya.
Rais menyebutkan untuk ayam potong sudah mengalami penurunan dari harga Rp60 ribuan per ekor kini menjadi Rp45-50 ribu per ekor, harga bawang merah sudah di kisaran Rp30-35 ribu per kilogram yang sebelumnya bisa mencapai Rp40 ribu per kg, begitu pun dengan bawang putih kini di kisaran Rp48-55 ribu per kg.
"Jadi ini semua sudah hampir turun jika dibanding sebelum Ramadhan. Insya Allah kita akan terus tekan harga ini, kami akan terus melakukan sidak per tiga hari agar bisa lebih memantau jika ada pedagang maupun distributor yang menaikkan harga secara sepihak," tambah Rais.
Bahkan dirinya menegaskan jika ditemukan adanya penimbun maka pemerintah tidak segan mencabut izin distributor tersebut, begitu pun dengan pedagang yang menaikkan harga di atas 15-20 persen dari harga beli maka akan diperingatkan dan terus dipantau untuk segera menurunkan jualannya.
"Rata-rata pedagang pasar ini mengambil barang dari pasar induk sehingga mungkin menaikkan Rp5 - Rp7 ribu dari harga belinya dan ini masih normal dibandingkan dengan daerah lain. Insya Allah kami akan terus pantau," katanya
Terkait stok bahan pokok Ramadhan ini, Muhammad Rais mengaku bahan komoditas dipastikan masih aman hingga menjelang Idul Fitri nantinya.
Baca juga: Dua warga Gowa dapat hadiah rumah di bulan Ramadhan
Baca juga: Polisi Gowa edukasi masyarakat agar tak balap liar saat Ramadhan
"Untuk harga-harga kebutuhan pokoknya sudah mulai stabil. Memang dua hari menjelang puasa dan awal-awal puasa itu terjadi kenaikan pada beberapa bahan pokok, tapi sekarang sudah mulai normal lagi," kata Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, Muhammad Rais di Gowa, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pemantauan dan kontrol terhadap stok maupun harga kebutuhan pokok.
Beberapa kebutuhan pokok yang harganya sempat bergejolak seperti bawang putih, bawang merah dan ayam. Dia mengakui kalau stok bawang merah dan putih memang mengalami kekurangan sehingga harga ikut bergejolak.
"Tapi sekarang setelah lima hari puasa, harga-harga untuk komoditas bawang merah dan bawang putih serta ayam sudah mulai normal lagi," katanya.
Rais menyebutkan untuk ayam potong sudah mengalami penurunan dari harga Rp60 ribuan per ekor kini menjadi Rp45-50 ribu per ekor, harga bawang merah sudah di kisaran Rp30-35 ribu per kilogram yang sebelumnya bisa mencapai Rp40 ribu per kg, begitu pun dengan bawang putih kini di kisaran Rp48-55 ribu per kg.
"Jadi ini semua sudah hampir turun jika dibanding sebelum Ramadhan. Insya Allah kita akan terus tekan harga ini, kami akan terus melakukan sidak per tiga hari agar bisa lebih memantau jika ada pedagang maupun distributor yang menaikkan harga secara sepihak," tambah Rais.
Bahkan dirinya menegaskan jika ditemukan adanya penimbun maka pemerintah tidak segan mencabut izin distributor tersebut, begitu pun dengan pedagang yang menaikkan harga di atas 15-20 persen dari harga beli maka akan diperingatkan dan terus dipantau untuk segera menurunkan jualannya.
"Rata-rata pedagang pasar ini mengambil barang dari pasar induk sehingga mungkin menaikkan Rp5 - Rp7 ribu dari harga belinya dan ini masih normal dibandingkan dengan daerah lain. Insya Allah kami akan terus pantau," katanya
Terkait stok bahan pokok Ramadhan ini, Muhammad Rais mengaku bahan komoditas dipastikan masih aman hingga menjelang Idul Fitri nantinya.
Baca juga: Dua warga Gowa dapat hadiah rumah di bulan Ramadhan
Baca juga: Polisi Gowa edukasi masyarakat agar tak balap liar saat Ramadhan
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: