Jakarta (ANTARA) - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, disiapkan untuk bisa menampung 20 kloter haji asal Jawa Barat, atau sekitar 4.000 calon jamaah haji.

Meski demikian, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum ditemui seusai rakor di Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat, mengatakan tengah disiapkan secara teknis kepastian 20 kloter itu bisa berangkat dari Kertajati atau tidak.

"Kita sudah siap untuk 20 kloter berangkat dari Kertajati. Sekarang sedang mempersiapkan teknis apakah yang 20 kloter itu bisa semua dari Kertajati atau tidak. Kalau tidak, mungkin Jabar bagian timur semua dari sana," katanya.

Menurut Uu, pada dasarnya kapasitas Bandara Kertajati mampu untuk menampungnya.

"Pada prinsipnya kami mempersiapkan untuk 20 kloter semua Jabar," tuturnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dalam rakor dibahas mengenai kemampuan penerbangan dan hotel untuk menampung para calon jamaah haji.

Menurut dia, karena letaknya kemungkinan Bandara Kertajati akan jadi embarkasi haji dan umroh khusus untuk Jawa Barat bagian timur meliputi Cirebon, Majalengka, Subang, Indramayu, Kuningan, Tasikmalaya hingga Ciamis.

Ia pun menyebut besaran kuota bukan jadi masalah karena pada dasarnya hanya akan memindahkan pemberangkatan.

"Perkiraan kira-kira 20 penerbangan. Kalau 20 penerbangan dikali 200 penumpang sekitar 4.000an jamaah. Itu untuk haji tahun ini," katanya.

Sementara untuk umroh, Budi menyebut calon jamaah umroh Jabar yang diperkirakan sekitar 1 juta jamaah per tahun bisa dialihkan separuhnya ke Bandara Kertajati.

"Umrohnya di Jabar semua 1 juta. Katakanlah bagian barat sekitar 500 ribu, jadi ya setahun 500 ribu (ke Kertajati)," ujarnya.

Baca juga: Tahun 2019, embarkasi haji Jabar pindah ke Kertajati