Pontianak (ANTARA) - Penmerintah Kota Singkawang mencatat harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di daerah itu seperti Pasar Alianyang dan Pasar Beringin, hingga hari ke lima bulan suci Ramadhan, normal atau stabil.

"Pemantauan harga ini setiap hari dilakukan oleh staf kami, pada prinsipnya harga masih dalam kondisi normal atau stabil," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kota Singkawang, Muslimin di Singkawang, Jumat.

Untuk harga komoditas bawang merah saat ini masih di kisaran harga Rp33.000 sampai Rp34.000 per kilogram, bawang putih Rp30.000 per kilogram dan telur ayam di kisaran Rp24.000 sampai Rp25.000 per kilogram.

"Artinya harga masih dalam kondisi stabil sama dengan beberapa hari yang lalu," ujarnya.

Hanya saja, pada gula pasir ada sedikit kenaikan harga, yang mana sebelumnya dijual sekitar Rp12.500 per kilogram, namun sekarang naik menjadi Rp13.000 per kilogram.

Pihaknya bersama Satgas Pangan Polres Singkawang, pada H+1 Ramadhan sudah melakukan pemantauan stok bahan pokok yang berada di toko-toko modern seperti Hypermart, Alfamart dan Indomaret.

"Ternyata di toko-toko modern ini mereka tetap mematok harga untuk gula pasir jenis premium sebesar Rp12.500 per kilogram. Jadi kalau masyarakat ingin membeli gula, beli saja di Hypermart, Alfamart atau Indomaret," ungkapnya.

Pada prinsipnya, toko-toko modern ini tidak mau melanggar peraturan dari Mendag mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) nya sebesar Rp12.500 per kilogram. "Jadi mereka tidak mau menjual lebih dari itu," jelasnya.

Kemudian untuk minyak goreng curah juga terbilang masih normal, dimana harga jual masih dikisaran antara Rp9.000-Rp10.000 per kilogram. Sedangkan minyak goreng dalam bentuk kemasan seperti Bimoli masih dijual sekitar Rp14.500 per kilogram.

Untuk beras kelas medium, juga tidak mengalami kenaikan dan masih dijual dikisaran antara Rp9.500 sampai Rp10.000 per kilogram, sedangkan beras kelas premium dijual seharga Rp13.500 sampai Rp14.000 per kilogram. "Harga ini masih sama dengan beberapa waktu yang lalu," tuturnya.

Kemudian, daging juga menurutnya tidak mengalami kenaikan, yang mana untuk daging sapi sampai saat ini masih dijual seharga Rp120.000 per Kklogram. Sedangkan untuk daging beku masih tetap dengan harga Rp80.000 per kilogram.

Berkenaan dengan daging beku ini, katanya, bahwa kualitasnya tidak kalah dengan daging sapi yang biasa dijual pedagang. "Dari sisi harga memang jauh, sehingga kami memberikan saran atau alternatif terkait dengan kesediaan masyarakat untuk bisa mencoba daging beku ini mengingat harganya jauh lebih murah dari daging sapi biasa," ujarnya.

Menurutnya, untuk mendapatkan daging beku ini memang hanya ada di beberapa tempat yang sudah menjadi mitra Bulog, salah satunya toko yang dekat dengan Pasar Beringin Singkawang dan toko moder seperti Hypermart.

Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro mengingatkan kepada para pedagang, untuk tidak bermain-main dalam menentukan harga, apalagi coba-coba melakukan upaya penimbunan sembako.

"Kita sudah punya Tim Satgas Pangan yang siap melakukan pemantauan di lapangan, apabila ada dari pedagang yang punya pikiran seperti itu, lebih baik di urungkan guna menghindari ancaman hukuman pidana," pintanya.

Menurutnya, berjualan untuk mencari keuntungan merupakan hal yang wajar. Tapi jangan sampai keuntungan yang dilakukan terlalu berlebihan sehingga dinilai tidak wajar.

Baca juga: Dirut Bulog sebut harga sembako akan naik tapi suplai banyak

Baca juga: Bulog siapkan 215 ton daging kerbau beku untuk Sumsel dan Babel