Nusa Dua (ANTARA News) - Kendaraan berbahan bakar tebu pada "Cool Energy Exhibitition" sebagai bagian dari Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, menjadi perhatian banyak pengunjung, termasuk delegasi dari berbagai negara. Pameran yang mengetengahkan produk-produk energi terbarukan yang menghasilkan emisi karbon lebih sedikit dibandingkan energi konvensional atau energi fosil itu dibuka Menteri Negara Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, Jumat. Sepeda motor dan mobil berbahan bakar premium yang dioperasikan dengan campuran bahan bakar dari bahan tebu berupa enhydrous ethanol atau ethanol dengan kadar air rendah yang digunakan sebagai fuel grade itu, turut dipamerkan oleh Sugar Group Companies. Menurut Husin Tjandra, salah seorang direktur perusahaan tersebut, pihaknya melalui anak perusahaan PT Indo Lampung Distilery, sudah mampu memproduksi 70 juta liter fuel grade per tahun. Kapasitas produksi bahan bakar sebanyak itu paling tidak bisa digunakan untuk mengoperasikan 700 ribu kendaraan, jika setiap kendaraan untuk operasional normal rata-rata memerlukan 100 ribu liter dalam setahun. Sepeda motor dan mobil berbahan bakar premium, tanpa penggantian/penambahan peralatan mesin bisa diberi campuran fuel grade 10 persen. Namun jika ditambah peralatan convector kit, bisa menggunakan bahan bakar dari tebu itu sampai 85 persen. Husin Tjandra berharap bahan bakar ramah lingkungan yang diproduksinya bisa direspon pemerintah untuk terus dimasyarakatkan, sehingga dapat membantu mengendalikan pencemaran dari gas buang kendaraan bermotor. Dengan keberhasilan memproduksi energi terbarukan dari bahan tebu tersebut, tambahnya, Indonesia kini menjadi salah satu negara di dunia, disamping Brasil, yang mempunyai feasibilitas tertinggi untuk jenis biofuel. Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar menyambut gembira penyelenggaraan pameran yang diikuti banyak perusahaan penghasil produk-produk ramah lingkungan, termasuk PT Unilever yang menampilkan berbagai produk, termasuk pupuk kompos. Ketua Panitia Pameran, Agus Purnomo, dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, berharap penyelenggaraan pameran tersebut dapat memberikan gambaran kepada para delegasi UNFCCC mengenai antusiasme masyarakat Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan. (*)