Mahasiswa Thailand belajar konservasi penyu di Bengkulu
9 Mei 2019 17:12 WIB
Tiga mahasiswa asal Thailand belajar tentang konservasi penyu bersama Yayasan Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu. (Helti Marini Sipayung)
Bengkulu (ANTARA) - Tiga orang mahasiswa Jurusan Manajemen Agribisnis Rajamangala University of Technology Srivijaya Thailand mempelajari konservasi penyu di kawasan edukasi kelautan yang dikelola Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu.
“Kami sama-sama belajar tentang pelestrian penyu dan mangrove bersama tiga mahasiswa Thailand,” kata Koordinator Latun, Ari Anggoro di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan ketiga mahasiswa tersebut akan belajar di area konservasi penyu dan mangrove Latun selama sepekan.
Mereka adalah peserta pertukaran mahasiswa antara Universitas Bengkulu dengan Rajamangala University of Technology Srivijaya Thailand.
Ketiga mahasiswa itu bernama Rawat Nanmol, Natapong Janklab, dan Nassara Surakamlang.
Selain mengontrol telur penyu selama inkubasi dan kunjungan penangkaran penyu pekik nyaring, mereka juga turut memonitor habitat penyu bertelur.
“Sebelum ikut patroli penyu bertelur mereka juga ikut menanam mangrove di kawasan Tapak Paderi,” ucapnya.
Selain di wilayah pesisir Kota Bengkulu, ketiga mahasiswa itu juga akan dibawa ke Pulau Tikus, pulau kecil tidak berpenghuni yang hanya berjarak 7 mil dari Kota Bengkulu.
“Kami sama-sama belajar tentang pelestrian penyu dan mangrove bersama tiga mahasiswa Thailand,” kata Koordinator Latun, Ari Anggoro di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan ketiga mahasiswa tersebut akan belajar di area konservasi penyu dan mangrove Latun selama sepekan.
Mereka adalah peserta pertukaran mahasiswa antara Universitas Bengkulu dengan Rajamangala University of Technology Srivijaya Thailand.
Ketiga mahasiswa itu bernama Rawat Nanmol, Natapong Janklab, dan Nassara Surakamlang.
Selain mengontrol telur penyu selama inkubasi dan kunjungan penangkaran penyu pekik nyaring, mereka juga turut memonitor habitat penyu bertelur.
“Sebelum ikut patroli penyu bertelur mereka juga ikut menanam mangrove di kawasan Tapak Paderi,” ucapnya.
Selain di wilayah pesisir Kota Bengkulu, ketiga mahasiswa itu juga akan dibawa ke Pulau Tikus, pulau kecil tidak berpenghuni yang hanya berjarak 7 mil dari Kota Bengkulu.
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: