Pergeseran tanah di Gunungbatu Sukabumi makin parah
9 Mei 2019 10:12 WIB
Relawan kemanusiaan yang juga tokoh masyarakat Desa Kertaangsana yakni Asep Has saat menunjukan tanah yang amblas kurang lebih sekitar tiga meter akibat bencana pergeseran tanah di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jabar. (Foto: Aditya Rohman/Antaranews).
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pergeseran tanah di Kampung Gunungbatu, Kabupaten Sukabumi semakin parah meskipun masa tanggap darurat bencana itu sudah dicabut terhitung sejak 6 Mei 2019.
"Setiap harinya tanah terus bergeser dan retakannya semakin membesar bahkan ada beberapa titik tanah di lahan pertanian di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini amblas sekitar tiga meter," kata tokoh masyarakat Desa Kertaangsana Aseh Has di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, pergeseran tanah ini semakin masif, rumah yang awalnya hanya bagian pondasinya yang amblas sekarang sudah badannya yang tenggelam ke dalam tanah. Belum lagi lahan pertanian yang rusak porak poranda akibat retakan dan amblasnya semakin parah.
Meskipun hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, tetapi seluruh warga yang sudah mengungsi tetap khawatir karena pergeseran tanah ini semakin meluas dan tidak menutup kemungkinan hingga posko pengungsian yang jaraknya tidak jauh dari lokasi.
Ia yang juga merupakan relawan setiap harinya bersama petugas dari TNI, Polri serta untuk SAR dan relawan lainnya selalu bersiaga dan terus memantau aktivitas pergeseran tanah ini serta memberikan imbauan kepada warga agar tidak masuk atau beraktivitas di lokasi bencana.
"Pergeseran tanah semakin meluas di kampung ini, namun untuk bantuan darurat bagi pengungsi masih mencukupi karena bantuan tidak datang dari pemerintah saja. Tetapi donatur, perorangan, BUMN dan swasta terus mengalir," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan bencana pergeseran tanah ini tidak bisa ditanggulangi atau dicegah karena aktivitas ini akan terus bergerak berbeda dengan bencana tanah longsor.
Maka dari itu langkah yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi dampaknya yakni mengungsikan seluruh warga di Kampung Gunungbatu ini ke tempat yang lebih aman berikut mengevakuasi seluruh harta benda milik warga.
"Hingga saat ini jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 70 unit dan masih ada puluhan lainnya yang terdampak serta tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Untuk jumlah pengungsi mencapai 354 jiwa yang mengungsi ke sejumlah titik," katanya.
Baca juga: Puluhan bencana melanda Sukabumi sepanjang April
Baca juga: Tanggap darurat pergeseran tanah di Gunungbatu Sukabumi dicabut
Baca juga: Korban pergeseran tanah ikhlas kehilangan rumah dan lahan pertanian
"Setiap harinya tanah terus bergeser dan retakannya semakin membesar bahkan ada beberapa titik tanah di lahan pertanian di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung ini amblas sekitar tiga meter," kata tokoh masyarakat Desa Kertaangsana Aseh Has di Sukabumi, Kamis.
Menurutnya, pergeseran tanah ini semakin masif, rumah yang awalnya hanya bagian pondasinya yang amblas sekarang sudah badannya yang tenggelam ke dalam tanah. Belum lagi lahan pertanian yang rusak porak poranda akibat retakan dan amblasnya semakin parah.
Meskipun hingga saat ini tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut, tetapi seluruh warga yang sudah mengungsi tetap khawatir karena pergeseran tanah ini semakin meluas dan tidak menutup kemungkinan hingga posko pengungsian yang jaraknya tidak jauh dari lokasi.
Ia yang juga merupakan relawan setiap harinya bersama petugas dari TNI, Polri serta untuk SAR dan relawan lainnya selalu bersiaga dan terus memantau aktivitas pergeseran tanah ini serta memberikan imbauan kepada warga agar tidak masuk atau beraktivitas di lokasi bencana.
"Pergeseran tanah semakin meluas di kampung ini, namun untuk bantuan darurat bagi pengungsi masih mencukupi karena bantuan tidak datang dari pemerintah saja. Tetapi donatur, perorangan, BUMN dan swasta terus mengalir," tambahnya.
Sementara, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan bencana pergeseran tanah ini tidak bisa ditanggulangi atau dicegah karena aktivitas ini akan terus bergerak berbeda dengan bencana tanah longsor.
Maka dari itu langkah yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi dampaknya yakni mengungsikan seluruh warga di Kampung Gunungbatu ini ke tempat yang lebih aman berikut mengevakuasi seluruh harta benda milik warga.
"Hingga saat ini jumlah rumah yang rusak berat sebanyak 70 unit dan masih ada puluhan lainnya yang terdampak serta tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Untuk jumlah pengungsi mencapai 354 jiwa yang mengungsi ke sejumlah titik," katanya.
Baca juga: Puluhan bencana melanda Sukabumi sepanjang April
Baca juga: Tanggap darurat pergeseran tanah di Gunungbatu Sukabumi dicabut
Baca juga: Korban pergeseran tanah ikhlas kehilangan rumah dan lahan pertanian
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: