Wisata religi buka puasa bersama di Masjid Istiqlal
8 Mei 2019 23:56 WIB
Sejumlah ibu-ibu membawa serta anaknya saat menghadiri buka puasa bersama gratis di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada hari ketiga Ramadhan, Rabu (8/5/2019). (Foto: ANTARA News/Laily Rahmawaty)
Jakarta (ANTARA) - Ribuan jemaah memadati selasar utama Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu petang, bersiap untuk buka puasa bersama yang disediakan secara gratis untuk jemaah yang datang.
Berbeda dengan Ningsih (42) warga Ambon yang baru tinggal di Jakarta.
Dia memanfaatkan momen Ramadhan ini untuk berwisata religi bersama tiga orang anaknya.
"Sengaja bawa anak-anak ke sini (Istiqlal) untuk belajar tentang berbagi dan kebersamaan saat Ramadhan," kata Ningsih, saat ditemui di Masjid Istiqlal.
Ningsih dan ketiga putranya duduk terpisah dari ribuan jemaah yang sudah berdatangan sejak pukul 17.00 WIB. Mereka pun membawa sendiri bukaan yang dibeli dari salah satu restoran cepat saji.
Tiga putra Ningsih, yakni Aldi (19), Aidil (8), dan Alfi (6) terlihat lahap menyantap menu berbuka berupa ayam goreng dan nasi yang dibelinya.
Menurut Ningsih, hari ini kebetulan ketiga putranya baru datang dari Ambon. Dia langsung membawanya ke Masjid Istiqlal sambil jalan-jalan sore mengenalkan ibu kota dan menikmati buka puasa bersama dengan warga Jakarta.
"Saya mau kasih ajar ke anak-anak saya, di Jakarta banyak orang mampu tapi tidak pelit, mau berbagi dengan yang lain, seperti Ramadhan ini," kata istri dari pegawai Bea Cukai itu pula.
Ningsih baru tiga bulan berada di Jakarta, tinggal di kawasan Rawamangun, ikut suaminya yang pindah dinas. Keempat anaknya masih menetap di Ambon. Baru hari ini ketiga putra dan satu orang putrinya tiba di Jakarta.
Ningsih yang tinggal di Rawamangun, dan mulai hari ini dua putranya akan pindah sekolah dari Ambon ke Jakarta. Sedangkan putra sulungnya berencana akan melanjutkan kuliah mengambil jurusan hukum.
"Ada rasa bangga juga bisa menikmati buka puasa bersama dan salat di masjidnya ibu kota negara, Jakarta gitu loh," kata Ningsih.
Sementara itu, Aldi putra sulung Ningsih merasakan suasana berbeda saat buka puasa bersama di Masjid Istiqlal.
Kesan yang dirasakannya adalah kebersamaan umat Islam yang begitu banyak. Terlihat saat kumpul berbuka puasa bersama.
"Ini pengalaman pertama saya buka puasa di Istiqlal. Rasanya kagum aja, liat umat Islam bersama-sama menikmati buka puasa," kata Aldi, lulusan SMA Negeri 1 Ambon.
Hampir setiap hari Masjid Istiqla dipadati orang yang datang untuk berbuka puasa bersama. Panitia masjid menyediakan buka puasa gratis sebanyak 3.000 sampai 3.500 kotak.
Pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, jumlah kotak yang disediakan bertambah sebanyak 4.000 kotak.
Selain Ningsih, pengunjung Masjid Istiqlal juga datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok, dan Tangerang.
Mereka ada yang jemaah masjid, ada juga musafir atau orang yang dalam perjalanan maupun tuna wisma dan kaum duafa. Bahkan ada juga warga negara asing yang kebetulan berkunjung ke Istiqlal.
Rentang usia yang datang pun beragam, mulai dari tua, muda hingga balita yang dibawa oleh orang tuanya.
Alasan mereka datang beragam, ada yang memang berniat mau salat di Istiqlal, ada juga karena kebetulan lewat dan sudah mendekati waktu berbuka lalu singgah, namun ada juga yang datang setiap hari hanya untuk mendapatkan buka puasa gratis.
"Semua yang datang kita bagi, tidak hanya untuk umat Islam saja, siapa pun yang datang. Pernah ada warga negara asing, bahkan ada yang hampir tiap hari datang sengaja untuk dapatkan buka gratis," kata Hasanuddin, Koordinator Takjil Masjid Istiqlal.
Baca juga: Inspirasi menu buka puasa, es stik mangga ala India
Baca juga: Tiga menu paling diburu di Pasar "Takjil" Benhil
Berbeda dengan Ningsih (42) warga Ambon yang baru tinggal di Jakarta.
Dia memanfaatkan momen Ramadhan ini untuk berwisata religi bersama tiga orang anaknya.
"Sengaja bawa anak-anak ke sini (Istiqlal) untuk belajar tentang berbagi dan kebersamaan saat Ramadhan," kata Ningsih, saat ditemui di Masjid Istiqlal.
Ningsih dan ketiga putranya duduk terpisah dari ribuan jemaah yang sudah berdatangan sejak pukul 17.00 WIB. Mereka pun membawa sendiri bukaan yang dibeli dari salah satu restoran cepat saji.
Tiga putra Ningsih, yakni Aldi (19), Aidil (8), dan Alfi (6) terlihat lahap menyantap menu berbuka berupa ayam goreng dan nasi yang dibelinya.
Menurut Ningsih, hari ini kebetulan ketiga putranya baru datang dari Ambon. Dia langsung membawanya ke Masjid Istiqlal sambil jalan-jalan sore mengenalkan ibu kota dan menikmati buka puasa bersama dengan warga Jakarta.
"Saya mau kasih ajar ke anak-anak saya, di Jakarta banyak orang mampu tapi tidak pelit, mau berbagi dengan yang lain, seperti Ramadhan ini," kata istri dari pegawai Bea Cukai itu pula.
Ningsih baru tiga bulan berada di Jakarta, tinggal di kawasan Rawamangun, ikut suaminya yang pindah dinas. Keempat anaknya masih menetap di Ambon. Baru hari ini ketiga putra dan satu orang putrinya tiba di Jakarta.
Ningsih yang tinggal di Rawamangun, dan mulai hari ini dua putranya akan pindah sekolah dari Ambon ke Jakarta. Sedangkan putra sulungnya berencana akan melanjutkan kuliah mengambil jurusan hukum.
"Ada rasa bangga juga bisa menikmati buka puasa bersama dan salat di masjidnya ibu kota negara, Jakarta gitu loh," kata Ningsih.
Sementara itu, Aldi putra sulung Ningsih merasakan suasana berbeda saat buka puasa bersama di Masjid Istiqlal.
Kesan yang dirasakannya adalah kebersamaan umat Islam yang begitu banyak. Terlihat saat kumpul berbuka puasa bersama.
"Ini pengalaman pertama saya buka puasa di Istiqlal. Rasanya kagum aja, liat umat Islam bersama-sama menikmati buka puasa," kata Aldi, lulusan SMA Negeri 1 Ambon.
Hampir setiap hari Masjid Istiqla dipadati orang yang datang untuk berbuka puasa bersama. Panitia masjid menyediakan buka puasa gratis sebanyak 3.000 sampai 3.500 kotak.
Pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu, jumlah kotak yang disediakan bertambah sebanyak 4.000 kotak.
Selain Ningsih, pengunjung Masjid Istiqlal juga datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok, dan Tangerang.
Mereka ada yang jemaah masjid, ada juga musafir atau orang yang dalam perjalanan maupun tuna wisma dan kaum duafa. Bahkan ada juga warga negara asing yang kebetulan berkunjung ke Istiqlal.
Rentang usia yang datang pun beragam, mulai dari tua, muda hingga balita yang dibawa oleh orang tuanya.
Alasan mereka datang beragam, ada yang memang berniat mau salat di Istiqlal, ada juga karena kebetulan lewat dan sudah mendekati waktu berbuka lalu singgah, namun ada juga yang datang setiap hari hanya untuk mendapatkan buka puasa gratis.
"Semua yang datang kita bagi, tidak hanya untuk umat Islam saja, siapa pun yang datang. Pernah ada warga negara asing, bahkan ada yang hampir tiap hari datang sengaja untuk dapatkan buka gratis," kata Hasanuddin, Koordinator Takjil Masjid Istiqlal.
Baca juga: Inspirasi menu buka puasa, es stik mangga ala India
Baca juga: Tiga menu paling diburu di Pasar "Takjil" Benhil
Pewarta: Peserta Susdape XIX/Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: