Metropolitan
Kapolrestro Bekasi Kota benarkan penggeledahan kios terduga teroris
8 Mei 2019 21:31 WIB
Tim Densus 88 Mabes Polri berjaga saat penggeledahan barang bukti milik terduga pelaku teroris, di sebuah kios aksesoris ponsel, Jalan KH Mochtar Tabrani, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). Tim Densus 88 bersama Puslabfor Mabes Polri melakukan penggeledahan di tempat tersebut dengan mengamankan serta membawa sejumlah barang bukti yang diduga bahan peledak milik terduga pelaku teroris. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp/pri
Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Polisi Indarto membenarkan penggeledahan yang dilakukan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di salah satu kios handphone di wilayahnya.
"Hasil pengembangan yang terakhir di Jatiasih itu, pengembangannya sampai di kios ini," kata Kapolres di Bekasi, Rabu.
Indarto juga membenarkan adanya temuan bahan peledak saat Densus 88 menggeledah kios tersebut.
"Jenisnya apa, berapa jumlahnya, dan apa itemnya, saya belum terima detailnya. Besok akan diekspos Mabes Polri. Besok pagi di sini juga ada olah TKP yang melibatkan tim Inavis dan Labfor," katanya.
Densus 88 disebut menemukan bahan peledak dalam penggeledahan di sebuah gerai ponsel Wanky Cell di Jalan Muhtar Tabrani, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5).
"Ada bubuk di plastik, kemudian cairan di dalam botol," ungkap Ketua RT 3 RW 3, Zakaria, Rabu (8/5) malam.
Zakaria ikut menyaksikan proses penggeledahan yang dilakukan oleh aparat Densus 88 sejak pukul 16.00 WIB. Menurut dia, diduga bahan peledak disimpan di ruang bagian belakang.
"Yang menunjukkan pelaku lewat panggilan video call," ujar dia.
Menurut dia, pemilik gerai itu adalah SL, terduga teroris yang ditangkap di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu dini hari lalu. Ia memastikan Densus di gerai itu hanya melakukan penggeledahan. Sampai pukul 19.25 WIB, aparat masih melakukan penggeledahan.
"Di sini tidak ada yang ditangkap," ucap Zakaria.
Berdasarkan pantauan, gerai ponsel dengan rolling door warna biru sekarang dijaga aparat Densus 88 bersenjata lengkap. Garis polisi dipasang radius 30 meter agar warga tak mendekat.
"Tadi mulai pukul 16.00 WIB, banyak polisi datang," ujar pedagang jus buah persis di depan lokasi.
Pria berpeci yang tak mau disebut namanya ini mengatakan, ketika anggota Densus tiba di lokasi, konter handphone itu masih dalam keadaan buka. Namun, begitu polisi datang gerai bernama Wanky Cell langsung ditutup.
"Saya tidak melihat ada yang dibawa, mungkin cuma penggeledahan saja mencari barang bukti," kata dia.
Aktivitas Densus ini mengundang perhatian warga, sehingga menimbulkan kemacetan. Sebab, pengguna jalan melambatkan kendaraannya.
"Hasil pengembangan yang terakhir di Jatiasih itu, pengembangannya sampai di kios ini," kata Kapolres di Bekasi, Rabu.
Indarto juga membenarkan adanya temuan bahan peledak saat Densus 88 menggeledah kios tersebut.
"Jenisnya apa, berapa jumlahnya, dan apa itemnya, saya belum terima detailnya. Besok akan diekspos Mabes Polri. Besok pagi di sini juga ada olah TKP yang melibatkan tim Inavis dan Labfor," katanya.
Densus 88 disebut menemukan bahan peledak dalam penggeledahan di sebuah gerai ponsel Wanky Cell di Jalan Muhtar Tabrani, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (8/5).
"Ada bubuk di plastik, kemudian cairan di dalam botol," ungkap Ketua RT 3 RW 3, Zakaria, Rabu (8/5) malam.
Zakaria ikut menyaksikan proses penggeledahan yang dilakukan oleh aparat Densus 88 sejak pukul 16.00 WIB. Menurut dia, diduga bahan peledak disimpan di ruang bagian belakang.
"Yang menunjukkan pelaku lewat panggilan video call," ujar dia.
Menurut dia, pemilik gerai itu adalah SL, terduga teroris yang ditangkap di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi pada Sabtu dini hari lalu. Ia memastikan Densus di gerai itu hanya melakukan penggeledahan. Sampai pukul 19.25 WIB, aparat masih melakukan penggeledahan.
"Di sini tidak ada yang ditangkap," ucap Zakaria.
Berdasarkan pantauan, gerai ponsel dengan rolling door warna biru sekarang dijaga aparat Densus 88 bersenjata lengkap. Garis polisi dipasang radius 30 meter agar warga tak mendekat.
"Tadi mulai pukul 16.00 WIB, banyak polisi datang," ujar pedagang jus buah persis di depan lokasi.
Pria berpeci yang tak mau disebut namanya ini mengatakan, ketika anggota Densus tiba di lokasi, konter handphone itu masih dalam keadaan buka. Namun, begitu polisi datang gerai bernama Wanky Cell langsung ditutup.
"Saya tidak melihat ada yang dibawa, mungkin cuma penggeledahan saja mencari barang bukti," kata dia.
Aktivitas Densus ini mengundang perhatian warga, sehingga menimbulkan kemacetan. Sebab, pengguna jalan melambatkan kendaraannya.
Pewarta: Pradita Kurniawan, Taufik Ridwan
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: