Dubes: Universitas Addis Ababa ingin bermitra dengan Indonesia
8 Mei 2019 16:39 WIB
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur (berjas dan dasi) bertemu dua akademisi Pusat Studi Asia dan Afrika Universitas Addis Ababa, Selasa (7/6). (Foto KBRI Addis Ababa)
Bogor (ANTARA) - Pusat Studi Afrika dan Asia Universitas Addis Ababa, Ethiopia, berkeinginan membangun kerja sama studi, kajian, dan analisa tentang model-model pembangunan di negara-negara Asia dengan pusat studi sejenis di Indonesia, kata duta besar Indonesia.
"Tahun 2020, pusat studi ini akan menyelenggarakan program Magister Studi-Studi Asia yang terbuka bagi mahasiswa dalam dan luar negeri," kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur seusai mengunjungi kampus universitas tersebut, Selasa (7/5).
Mengingat program pascasarjana itu segera dibuka tahun depan, Pusat Studi Afrika dan Asia Universitas Addis Ababa berharap dapat memulai kerja sama dengan Pusat Studi Afrika yang di Indonesia, katanya.
Dalam kunjungannya ke kampus perguruan tinggi ternama Ethiopia itu, Al Busyra bertemu dengan Direktur Pusat Studi Afrika dan Asia Getahun Kebede dan Koordinator Asian Desk Pusat Studi Afrika dan Asia Samuel Tefera.
Mengutip penjelasan kedua akademisi Universitas Addis Ababa tentang rencana penyelenggaraan program pascasarjana tersebut, Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, mulai awal 2018, telah dipersiapkan tenaga profesional untuk memperkuat pusat studi itu.
Pusat studi tersebut juga siap untuk menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama dengan Indonesia sebagai payung kerja sama, katanya dalam penjelasan persnya yang diterima ANTARA di Bogor, Rabu.
"Bentuk-bentuk kerja sama yang diharapkan meliputi pertukaran pengajar dan mahasiswa, pemberian beasiswa S-3 bagi para pengajar program studi Asia, penelitian bersama, seminar, lokakarya dan dukungan bahan-bahan literatur," katanya.
Sebagai langkah awal, KBRI Addis Ababa dan Pusat Studi Afrika dan Asia Universitas Addis Ababa akan menyelenggarakan kuliah umum pada akhir Mei 2019 dalam program kuliah umum khusus masalah-masalah Asia.
Pembicara pada kuliah umum tersebut adalah Duta Besar Al Busyra Basnur dan I Ketut Putra Erawan, yang adalah Direktur Eksekutif Bali Institute for Peace and Democracy. Asia Series Public Lecture tersebut merupakan kuliah umum pertama dalam program Asia Series, katanya.
Dalam kunjungan ke kampus perguruan tinggi tertua di Ethiopia itu, Dubes Al Busyra Basnur didampingi oleh Christine Refina, pejabat fungsi politik KBRI Addis Ababa.
Universitas Addis Ababa kini memiliki 13 kampus, yang di antaranya berlokasi di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, dan satu kampus di Bishoftu, yaitu sekitar 30 km selatan kota Addis Ababa. Pada 2019, Universitas Addis Ababa berada pada rangking pertama universitas terbaik di Ethiopia.
Baca juga: Perguruan tinggi pertama Ethiopa jalin kerja sama dengan Indonesia
Baca juga: Dubes RI: Universitas Hawassa Ethiopia ingin tingkatkan kerja sama
"Tahun 2020, pusat studi ini akan menyelenggarakan program Magister Studi-Studi Asia yang terbuka bagi mahasiswa dalam dan luar negeri," kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur seusai mengunjungi kampus universitas tersebut, Selasa (7/5).
Mengingat program pascasarjana itu segera dibuka tahun depan, Pusat Studi Afrika dan Asia Universitas Addis Ababa berharap dapat memulai kerja sama dengan Pusat Studi Afrika yang di Indonesia, katanya.
Dalam kunjungannya ke kampus perguruan tinggi ternama Ethiopia itu, Al Busyra bertemu dengan Direktur Pusat Studi Afrika dan Asia Getahun Kebede dan Koordinator Asian Desk Pusat Studi Afrika dan Asia Samuel Tefera.
Mengutip penjelasan kedua akademisi Universitas Addis Ababa tentang rencana penyelenggaraan program pascasarjana tersebut, Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, mulai awal 2018, telah dipersiapkan tenaga profesional untuk memperkuat pusat studi itu.
Pusat studi tersebut juga siap untuk menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama dengan Indonesia sebagai payung kerja sama, katanya dalam penjelasan persnya yang diterima ANTARA di Bogor, Rabu.
"Bentuk-bentuk kerja sama yang diharapkan meliputi pertukaran pengajar dan mahasiswa, pemberian beasiswa S-3 bagi para pengajar program studi Asia, penelitian bersama, seminar, lokakarya dan dukungan bahan-bahan literatur," katanya.
Sebagai langkah awal, KBRI Addis Ababa dan Pusat Studi Afrika dan Asia Universitas Addis Ababa akan menyelenggarakan kuliah umum pada akhir Mei 2019 dalam program kuliah umum khusus masalah-masalah Asia.
Pembicara pada kuliah umum tersebut adalah Duta Besar Al Busyra Basnur dan I Ketut Putra Erawan, yang adalah Direktur Eksekutif Bali Institute for Peace and Democracy. Asia Series Public Lecture tersebut merupakan kuliah umum pertama dalam program Asia Series, katanya.
Dalam kunjungan ke kampus perguruan tinggi tertua di Ethiopia itu, Dubes Al Busyra Basnur didampingi oleh Christine Refina, pejabat fungsi politik KBRI Addis Ababa.
Universitas Addis Ababa kini memiliki 13 kampus, yang di antaranya berlokasi di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia, dan satu kampus di Bishoftu, yaitu sekitar 30 km selatan kota Addis Ababa. Pada 2019, Universitas Addis Ababa berada pada rangking pertama universitas terbaik di Ethiopia.
Baca juga: Perguruan tinggi pertama Ethiopa jalin kerja sama dengan Indonesia
Baca juga: Dubes RI: Universitas Hawassa Ethiopia ingin tingkatkan kerja sama
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: