Bandara Pekanbaru rugi Rp12 miliar akibat tiket pesawat mahal
8 Mei 2019 15:27 WIB
Jumlah penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menurun akibat kebijakan maskapai penerbangan menaikan tarif tiket hingga batas atas. Dampak negatifnya terlihat jelas dari sepinya ruang masuk keberangkatan di Bandara Pekanbaru pada Selasa sore (21/1/2019). ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Pekanbaru (ANTARA) - PT Angkasa Pura II selaku otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) di Kota Pekanbaru, Riau, menyatakan sejak awal tahun 2019 perusahaan menderita kerugian sedikitnya Rp12 miliar, dampak dari menurunnya jumlah penumpang karena harga tiket pesawat mahal.
“Rata-rata kerugian mencapai sekitar Rp3 miliar setiap bulan, dan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir. Jadi total kerugian diperkirakan minimal sudah mencapai Rp12 miliar," kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengaku gagal faham mengapa perusahaan maskapai penerbangan tak kunjung menurunkan harga tiket pesawat, padahal Menteri Perhubungan Budi Karya sudah memerintahkan hal tersebut berkali-kali. Sedangkan, PT Angkasa Pura II sebagai operator bandara tidak punya wewenang dalam penentuan harga tiket pesawat.
“AP II sebagai operator bandara tak punya wewenang untuk menekan harga tiket, hanya bisa mengimbau. Penyebab kenaikan ini juga kita masih bingung. Salah satunya menurut mereka adalah avtur, tapi avtur kan dibandingkan dengan luar negeri masih sama,” katanya.
Ia mengatakan dampak harga tiket mahal terhadap jumlah penumpang sangat signifikan.
Sejak awal tahun 2019, rata-rata jumlah penumpang pesawat dari dan menuju Bandara Pekanbaru anjlok 28 hingga 30 persen. Jumlah penerbangan sebenarnya juga terkena dampak karena frekuensi penerbangan datang dan pergi ke Pekanbaru berkurang 28 penerbangan dalam sehari.
Penerbangan internasional juga lesu karena maskapai Air Asia membatalkan penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia, sejak 7 hingga 23 Mei 2019.
“Alasannya karena alasan operasional, tetapi biasanya memang jumlah penumpang yang sedikit,” katanya.
Harga tiket pesawat untuk rute Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta maupun Halim Perdanakusuma di Jakarta masih bertahan di atas Rp1 juta per penumpang. “Harga tiket sekarang sudah sama dengan harga tiket Lebaran,” kata Jaya.
Baca juga: AP I kehilangan 3,5 juta penumpang karena tiket pesawat mahal
Baca juga: ASITA khawatir dampak tiket pesawat mahal pada pariwisata luar Jawa
Baca juga: Harga tiket pesawat masih mahal, Luhut minta publik sabar
“Rata-rata kerugian mencapai sekitar Rp3 miliar setiap bulan, dan sudah berlangsung dalam empat bulan terakhir. Jadi total kerugian diperkirakan minimal sudah mencapai Rp12 miliar," kata Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengaku gagal faham mengapa perusahaan maskapai penerbangan tak kunjung menurunkan harga tiket pesawat, padahal Menteri Perhubungan Budi Karya sudah memerintahkan hal tersebut berkali-kali. Sedangkan, PT Angkasa Pura II sebagai operator bandara tidak punya wewenang dalam penentuan harga tiket pesawat.
“AP II sebagai operator bandara tak punya wewenang untuk menekan harga tiket, hanya bisa mengimbau. Penyebab kenaikan ini juga kita masih bingung. Salah satunya menurut mereka adalah avtur, tapi avtur kan dibandingkan dengan luar negeri masih sama,” katanya.
Ia mengatakan dampak harga tiket mahal terhadap jumlah penumpang sangat signifikan.
Sejak awal tahun 2019, rata-rata jumlah penumpang pesawat dari dan menuju Bandara Pekanbaru anjlok 28 hingga 30 persen. Jumlah penerbangan sebenarnya juga terkena dampak karena frekuensi penerbangan datang dan pergi ke Pekanbaru berkurang 28 penerbangan dalam sehari.
Penerbangan internasional juga lesu karena maskapai Air Asia membatalkan penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia, sejak 7 hingga 23 Mei 2019.
“Alasannya karena alasan operasional, tetapi biasanya memang jumlah penumpang yang sedikit,” katanya.
Harga tiket pesawat untuk rute Pekanbaru ke Bandara Soekarno-Hatta maupun Halim Perdanakusuma di Jakarta masih bertahan di atas Rp1 juta per penumpang. “Harga tiket sekarang sudah sama dengan harga tiket Lebaran,” kata Jaya.
Baca juga: AP I kehilangan 3,5 juta penumpang karena tiket pesawat mahal
Baca juga: ASITA khawatir dampak tiket pesawat mahal pada pariwisata luar Jawa
Baca juga: Harga tiket pesawat masih mahal, Luhut minta publik sabar
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: