Surabaya (ANTARA) - Sukarelawan pendukung Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Bravo-5 Jawa Timur, mengimbau seluruh pihak tidak terpancing menyikapi isu hasutan yang mengajak untuk bertindak inkonstitusional terkait dengan Pemilu 2019.

“Semua pihak jangan sampai terpancing dan tidak terprovokasi terhadap isu itu sehingga bisa tetap tenang,” kata Ketua Bravo-5 Jatim H.M. Ubaidillah Amin kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, Indonesia adalah negara hukum sehingga segala sesuatunya harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jika dianggap terjadi kecurangan atau ketidakberesan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu, kata dia, hendaknya diselesaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Jika terjadi pelanggaran dalam proses pemilu, seluruh pihak dapat melaporkannya ke Bawaslu maupun Mahkamah Konstitusi,” ucapnya.

Gus Ubed, sapaan akrabnya, yang juga salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Annuriyyah Jember tersebut mengatakan bahwa Ramadan adalah bulan yang dimuliakan oleh umat sehingga diimbau tidak menodainya dengan kebisingan bersifat politis.

Bravo-5 Jatim, lanjut dia, juga mengimbau TNI dan Polri untuk bertindak tegas jika dirasa ada gerakan atau sikap melanggar hukum serta mengancam stabilitas publik di Tanah Air.

Pernyataan sikap Bravo-5 Jatim tersebut menanggapi mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Kivlan Zein berencana menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu dan KPU, Kamis (9-5-2019).

Tujuan demonstrasi itu menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan Joko Widodo-K.H. Ma’ruf Amin.