Bandara Kertajati sambut baik pemindahan rute dari Husein Sastranegara
8 Mei 2019 10:39 WIB
Suasana ruang tunggu pesawat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018). BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 hektar dan akan dioperasikan pada hari Kamis (24/5/2018). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA) - Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka menyambut baik rencana pemindahan rute penerbangan ke luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati.
"Pertama-tama kami ingin mengapresiasi dan terima kasih kepada Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) yang sudah memiliki komitmen sejak awal untuk meramaikan Bandara Kertajati ini," kara Direktur PT BIJB Muhamad Singgih dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Rabu.
Pergeseran penerbangan itu untuk membagi peran dua bandara yang masih sama-sama beroperasi di satu provinsi yang sama.
Segala yang berkaitan dengan operasional kebandarudaraan di Kertajati sudah dinyatakan siap.
Moda transportasi sebagai penunjang optimalisasi penerbangan dari bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta itu juga beroperasi lagi jika penerbangan kembali dibuka dari Kertajati, Majalengka.
Singgih mengakui, dalam rapat bersama Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa 7 Mei 2019, disepakati pembagian peran sementara antara Husein Sastranegara dan Kertajati.
Rapat dihadiri pemangku kepentingan otoritas bandara dan operator Bandara Kertajati PT Angkasa Pura II.
Hasilnya, Husein Sastranegara tetap beroperasi dengan melayani rute di dalam Pulau Jawa dan Bandar Lampung. Untuk rute internasional, Husein tetap melayani ke Malaysia dan Singapura. Sedangkan rute jarak jauh atau keluar Pulau Jawa seluruhnya akan dialihkan ke Kertajati.
"Pelaksanaannya bisa sebelum lebaran atau setelah lebaran. Tapi maksimal 15 Juni 2019," terangnya.
Pertimbangan pengalihan rute jarak jauh juga berkaitan dengan lalu lintas udara di Kertajati yang masih terbilang lengang.
Berbanding terbalik dengan Husein Sastranegara yang sudah padat melayani penerbangan setiap hari. Keputusan akhirnya diambil agar Bandara Kertajati bisa optimal dari segi pelayanan penerbangan.
Singgih menambahkan, fasilitas Bandara Kertajati sudah sangat siap melayani penerbangan domestik maupun internasional.
Panjang landasan sudah 3.000 meter x 60 meter, serta parking stand dapat menampung 22 pesawat, memantapkan bahwa bandara ini siap melayani penerbangan kapan saja.
Dari konektivitas Singgih juga tidak sanksi. Sambil menunggu rampungnya Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama ke Bandara Kertajati, Tol Cipali tetap bisa diandalkan.
Tol ini juga yang sejauh ini digunakan moda transportasi menuju Bandara Kertajati. "Bandung ke Kertajati via Tol Cipali itu hanya dua setengah jam menggunakan kendaraan pribadi atau umum," ucap Singgih.
Menurutnya, sudah ada 12 mitra dan sembilan rute di Jawa Barat yang terlayani dari dan menuju Bandara Kertajati.
Selain travel ada Perum Damri, moda transportasi yang sudah menyediakan dan menambah armadanya kapan saja jika dibutuhkan.
Mitra transportasi untuk menjangkau Bandara Kertajati yakni Bandung, Indramayu, Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kuningan, Purwakarta, Cirebon dan Kabupaten Bekasi. Seluruhnya mulai melayani penumpang kembali pada 15 Mei 2019.
"Artinya masyarakat tidak perlu khawatir lagi bagaimana menjangkau Bandara Kertajati. Ini juga akan terus berkembang ke daerah lain seiring permintaan masyarakat," imbuh Singgih.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sedang melakukan evaluasi ihwal belum optimalnya Bandara Kertajati pasca diresmikan Mei 2018 lalu.
"Kami akan melakukan evaluasi, dan sudah bertemu dengan gubernur juga, langkah yang kami ambil adalah semua penerbangan tujuan luar Jawa berangkatdari Kertajati, tidak dari Bandara Husein Sastranegara," kata Budi saat inspeksi Bus Terkait Kesiapan Mudik di Terminal Leuwipanjang, Bandung, Selasa, 7 Mei 2019.
Budi menyebutkan, terkait rencana itu semua pihak sudah menyatakan persetujuan tinggal menunggu waktu pelaksanaan. “Pelaksanaannya entah setelah lebaran atau sebelum lebaran,” ujar Budi.
"Pertama-tama kami ingin mengapresiasi dan terima kasih kepada Pak Menhub (Budi Karya Sumadi) yang sudah memiliki komitmen sejak awal untuk meramaikan Bandara Kertajati ini," kara Direktur PT BIJB Muhamad Singgih dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Rabu.
Pergeseran penerbangan itu untuk membagi peran dua bandara yang masih sama-sama beroperasi di satu provinsi yang sama.
Segala yang berkaitan dengan operasional kebandarudaraan di Kertajati sudah dinyatakan siap.
Moda transportasi sebagai penunjang optimalisasi penerbangan dari bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta itu juga beroperasi lagi jika penerbangan kembali dibuka dari Kertajati, Majalengka.
Singgih mengakui, dalam rapat bersama Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa 7 Mei 2019, disepakati pembagian peran sementara antara Husein Sastranegara dan Kertajati.
Rapat dihadiri pemangku kepentingan otoritas bandara dan operator Bandara Kertajati PT Angkasa Pura II.
Hasilnya, Husein Sastranegara tetap beroperasi dengan melayani rute di dalam Pulau Jawa dan Bandar Lampung. Untuk rute internasional, Husein tetap melayani ke Malaysia dan Singapura. Sedangkan rute jarak jauh atau keluar Pulau Jawa seluruhnya akan dialihkan ke Kertajati.
"Pelaksanaannya bisa sebelum lebaran atau setelah lebaran. Tapi maksimal 15 Juni 2019," terangnya.
Pertimbangan pengalihan rute jarak jauh juga berkaitan dengan lalu lintas udara di Kertajati yang masih terbilang lengang.
Berbanding terbalik dengan Husein Sastranegara yang sudah padat melayani penerbangan setiap hari. Keputusan akhirnya diambil agar Bandara Kertajati bisa optimal dari segi pelayanan penerbangan.
Singgih menambahkan, fasilitas Bandara Kertajati sudah sangat siap melayani penerbangan domestik maupun internasional.
Panjang landasan sudah 3.000 meter x 60 meter, serta parking stand dapat menampung 22 pesawat, memantapkan bahwa bandara ini siap melayani penerbangan kapan saja.
Dari konektivitas Singgih juga tidak sanksi. Sambil menunggu rampungnya Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama ke Bandara Kertajati, Tol Cipali tetap bisa diandalkan.
Tol ini juga yang sejauh ini digunakan moda transportasi menuju Bandara Kertajati. "Bandung ke Kertajati via Tol Cipali itu hanya dua setengah jam menggunakan kendaraan pribadi atau umum," ucap Singgih.
Menurutnya, sudah ada 12 mitra dan sembilan rute di Jawa Barat yang terlayani dari dan menuju Bandara Kertajati.
Selain travel ada Perum Damri, moda transportasi yang sudah menyediakan dan menambah armadanya kapan saja jika dibutuhkan.
Mitra transportasi untuk menjangkau Bandara Kertajati yakni Bandung, Indramayu, Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kuningan, Purwakarta, Cirebon dan Kabupaten Bekasi. Seluruhnya mulai melayani penumpang kembali pada 15 Mei 2019.
"Artinya masyarakat tidak perlu khawatir lagi bagaimana menjangkau Bandara Kertajati. Ini juga akan terus berkembang ke daerah lain seiring permintaan masyarakat," imbuh Singgih.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sedang melakukan evaluasi ihwal belum optimalnya Bandara Kertajati pasca diresmikan Mei 2018 lalu.
"Kami akan melakukan evaluasi, dan sudah bertemu dengan gubernur juga, langkah yang kami ambil adalah semua penerbangan tujuan luar Jawa berangkatdari Kertajati, tidak dari Bandara Husein Sastranegara," kata Budi saat inspeksi Bus Terkait Kesiapan Mudik di Terminal Leuwipanjang, Bandung, Selasa, 7 Mei 2019.
Budi menyebutkan, terkait rencana itu semua pihak sudah menyatakan persetujuan tinggal menunggu waktu pelaksanaan. “Pelaksanaannya entah setelah lebaran atau sebelum lebaran,” ujar Budi.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: