Denpasar (ANTARA News) - Sejak penyelenggaraan Konferensi PBB tentang Perubahan IKLIM (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, 3 Desember, pengguna saluran internasional pada jaringan seluler PT Telkomsel melonjak 30 persen dari pengunaan rata-rata yang sekitar 10 ribu per hari. Untuk permintaan layanan pengaktifan nomor lokal dari nomor seluler luar negeri ke jaringan Telkomsel kini mencapai 1.450, dengan tambahan 60 pengguna baru setiap hari, kata Corporate Communications Telkomsel Suryo Hadiyanto, di Denpasar, Kamis. Delegasi UNFCCC dari berbagai negara yang memilih tetap menggunakan nomor seluler yang dibawa untuk hubungan komunikasi di Bali, akan terkena tarif "internasional roaming", sedangkan yang mengaktifkan nomor lokal dikenakan tarif lokal. "Kami ditunjuk oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagai partner resmi guna menyediakan sarana komunikasi seluler bagi peserta Konferensi PBB yang berlangsung di Nusa Dua," katanya. Didampingi General Manager and Customer Service Telkomsel Bali-Nusra, Hastining Bagyo Astuti, dia mengatakan, lonjakan jumlah jalur internasional tersebut telah diprediksi dan diantisipasi dengan menyiapkan berbagai sarana pendukung di berbagai lokasi di Bali. Untuk kenyamanan berkomunikasi, menurut Naning, pihaknya telah mengoperasikan sebanyak 514 stasiun pemancar transmisi di Bali, termasuk 82 pemancar 3G. Selain itu juga telah mengoperasikan akses internet berkecepatan tinggi di 30 lokasi.(*)