Pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019 Kabupaten Empat Lawang Ricuh
7 Mei 2019 22:52 WIB
Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat kabupaten untuk Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, Selasa, berlangsung ricuh. (Foto: ANTARA/ist)
Palembang (ANTARA) - Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat kabupaten untuk Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa, berlangsung ricuh.
Sejak awal dimulai rapat pleno untuk penghitungan suara calon anggota legislatif DPRD kabupaten sudah diwarnai interupsi dan sanggahan dari saksi partai politik dari Golkar dan NasDem. Mereka meminta kotak C1 plano untuk dibuka, sementara terkait ini, Bawaslu dan KPU malah berdebat tentang aturan.
KPU Kabupaten Empat Lawang kemudian memutuskan hanya membuka DA 1, sementara untuk kotak C1 plano tidak diizinkan karena menilai ada tahapan selanjutnya.
Puncak keributan terjadi saat dibuka DA 1 plano Kecamatan Lintang Kanan. Saksi dari PAN dan Hanura menemukan form DA 1 plano milik partai mereka ternyata penuh dengan tipe-x. Secara spontan, saksi dari Golkar dan Hanura tidak terima atas DA 1 plano tersebut.
Suasana pun bertambah memanas karena KPU setempat melarang saksi untuk melihat secara langsung DA 1 plano tersebut.
Tiba-tiba kericuhan terdengar dari luar ruang rapat pleno. Suara letusan tembakan pun terdengar ternyata massa pendukung salah satu calon anggota legislatif berupaya merangsek masuk ke dalam ruang rapat. Mereka pun berteriak meminta KPU berlaku jujur.
Lantaran banyak massa yang mengamuk, lima komisioner KPU Empat Lawang meninggalkan ruang rapat pleno ini.
Petugas keamanan dari kepolisian setempat segera mengambil alih penjagaan di ruang rapat pleno. “Saya minta jangan ribut, semuanya sabar,” kata Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi Karyanto di dalam ruang rapat pleno.
Raka Warsi, saksi dari Golkar mengatakan, dirinya sangat mencurigai telah terjadi kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Menurutnya, kecurangan itu sudah jelas dengan dugaan adanya penggelembungan suara karena ada form DA 1 yang di-tipe-x.
"Dugaan kecurangan ini semakin jelas. Lihat saja tadi DA 1 plano penuh dengan tipe-x, sampai juga KPU tidak mau membuka C1 plano," kata dia.
Supriyanto, saksi dari Partai NasDem mengatakan terdapat keanehan yang jelas, yakni DA 1 plano ada dua lembar yang masing-masing isinya berbeda.
"Saya sudah dua kali menjadi saksi, baru kali ini merasakan kecurangan yang sangat jelas. Dimana hati nurani penyelenggara pemilu," kata dia lagi.
Komisioner KPU Empat Lawang Divisi Hukum dan Pengawasan Hendra Gunawan mengatakan, terkait kejadian ini KPU akan sudah menggelar rapat pleno sesuai mekanisme dan aturan.
"Tidak betul kalau kami menyalahi prosedur, justru ketika kami langsung membuka C1 hologram justru kami yang tidak sesuai dengan prosedur, kami harus mendapatkan rekomendasi dari Bawaslu," kata dia lagi.
Sejak awal dimulai rapat pleno untuk penghitungan suara calon anggota legislatif DPRD kabupaten sudah diwarnai interupsi dan sanggahan dari saksi partai politik dari Golkar dan NasDem. Mereka meminta kotak C1 plano untuk dibuka, sementara terkait ini, Bawaslu dan KPU malah berdebat tentang aturan.
KPU Kabupaten Empat Lawang kemudian memutuskan hanya membuka DA 1, sementara untuk kotak C1 plano tidak diizinkan karena menilai ada tahapan selanjutnya.
Puncak keributan terjadi saat dibuka DA 1 plano Kecamatan Lintang Kanan. Saksi dari PAN dan Hanura menemukan form DA 1 plano milik partai mereka ternyata penuh dengan tipe-x. Secara spontan, saksi dari Golkar dan Hanura tidak terima atas DA 1 plano tersebut.
Suasana pun bertambah memanas karena KPU setempat melarang saksi untuk melihat secara langsung DA 1 plano tersebut.
Tiba-tiba kericuhan terdengar dari luar ruang rapat pleno. Suara letusan tembakan pun terdengar ternyata massa pendukung salah satu calon anggota legislatif berupaya merangsek masuk ke dalam ruang rapat. Mereka pun berteriak meminta KPU berlaku jujur.
Lantaran banyak massa yang mengamuk, lima komisioner KPU Empat Lawang meninggalkan ruang rapat pleno ini.
Petugas keamanan dari kepolisian setempat segera mengambil alih penjagaan di ruang rapat pleno. “Saya minta jangan ribut, semuanya sabar,” kata Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi Karyanto di dalam ruang rapat pleno.
Raka Warsi, saksi dari Golkar mengatakan, dirinya sangat mencurigai telah terjadi kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Menurutnya, kecurangan itu sudah jelas dengan dugaan adanya penggelembungan suara karena ada form DA 1 yang di-tipe-x.
"Dugaan kecurangan ini semakin jelas. Lihat saja tadi DA 1 plano penuh dengan tipe-x, sampai juga KPU tidak mau membuka C1 plano," kata dia.
Supriyanto, saksi dari Partai NasDem mengatakan terdapat keanehan yang jelas, yakni DA 1 plano ada dua lembar yang masing-masing isinya berbeda.
"Saya sudah dua kali menjadi saksi, baru kali ini merasakan kecurangan yang sangat jelas. Dimana hati nurani penyelenggara pemilu," kata dia lagi.
Komisioner KPU Empat Lawang Divisi Hukum dan Pengawasan Hendra Gunawan mengatakan, terkait kejadian ini KPU akan sudah menggelar rapat pleno sesuai mekanisme dan aturan.
"Tidak betul kalau kami menyalahi prosedur, justru ketika kami langsung membuka C1 hologram justru kami yang tidak sesuai dengan prosedur, kami harus mendapatkan rekomendasi dari Bawaslu," kata dia lagi.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: