Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Jerman menawarkan dukungan untuk mengembangkan tata guna lahan berkelanjutan di Provinsi Papua melalui program-program yang dimiliki wilayah di negeri tersebut.

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan, selama ini pihaknya belum pernah menjalin kerja sama melalui program pembangunan dengan Provinsi Papua.

"Padahal kami memiliki program pengembangan untuk dua bidang yakni energi terbarukan (renewable energy) dan tata guna lahan berkelanjutan (sustainable land use) yang jumlahnya sangat besar di Indonesia yakni sekitar tiga miliar euro," katanya.

Menurut Peter, apalagi pihaknya juga memiliki visi untuk membantu para petani dalam mengelola lahan, hutan dan tanaman yang ditanamnya dengan tata guna lahan berkelanjutan sehingga dapat mendatangkan pendapatan tersendiri.

"Selain itu, kami juga berharap dalam pengelolaan tata guna lahan berkelanjutan ini dapat memperkecil dampak lingkungannya dan melindungi keberlangsungan atau kelestarian hutan," ujarnya.

Dia menjelaskan Brazil, Kongo dan Indonesia merupakan pemilik hutan yang luas di dunia, di mana juga dapat mengurangi pemanasan global sehingga harus ada upaya untuk melestarikannya.

"Jika hendak mengurangi pemanasan global sampai dua derajat hingga 2050, di mana kami sudah menghitung bahwa sudah kehabisan waktu maka harus ada perlindungan ganda bagi hutan terbesar di dunia," katanya lagi.

Dia menambahkan karena alasan inilah pihaknya ingin mengolah hutan di Papua untuk masa depan sesuai dengan visi dari program pengembangan Jerman.