Jakarta (ANTARA) - Kantor Berita Anadolu Turki menyatakan tak gentar dan tetap akan mewartakan segala situasi kondisi yang terjadi di Gaza Palestina kepada dunia meski menjadi target serangan tentara Israel.
“Serangan Israel tidak akan pernah membuat kami jera memberitakan nasib bangsa Palestina pada dunia,” kata jurnalis Anadolu di Indonesia Pizaro Gozali di kantor ACT Jakarta, Selasa, mengutip ucapan pemimpin redaksi Kantor Berita Turki tersebut.
Gedung kantor perwakilan Anadolu di Gaza Palestina menjadi target serangan udara pada Sabtu (4/5) malam waktu setempat hingga hancur berkeping-keping yang kemudian serangan udara menyusul menghujani Gaza pada Minggu (5/5).
Tidak ada korban jiwa dalam serangan udara yang mengarah tepat ke gedung kantor biro Anadolu di Gaza tersebut. “Tidak ada korban jiwa dari staf dan wartawan kami karena berhasil evakuasi setelah koresponden kami mendapat laporan di Israel melepaskan lima rudal ke Palestina,” kata Pizaro.
Menurut dia, Kantor Berita Anadolu menjadi target serangan karena pemberitaan yang gencar mewartakan situasi dan kondisi yang terjadi di Palestina terhadap invasi dari tentara Israel.
Dia menyebut pewarta foto Anadolu hampir selalu menjadi sasaran tembakan dari tentara Israel saat sedang meliput. Bahkan dia menambahkan hingga kini masih ada wartawan Anadolu yang ditahan oleh tentara Israel.
“Wartawan Anadolu sudah empat bulan ditahan. Dua wartawan Reuters telah dibebaskan setelah kecaman internasional, wartawan Anadolu masih ditahan,” kata Pizaro.
Organisasi kemanusiaan Indonesia ACT telah mengirimkan logistik sebanyak 1000 ton pascaserangan udara yang menghujani Palestina pada Minggu (5/5) jelang memasuki bulan suci Ramadhan.
ACT menargetkan untuk mengirimkan sebanyak 10 ribu ton logistik sebagai bantuan pangan untuk penduduk Gaza hingga selesai bulan Ramadhan.
Kantor Berita Anadolu tak gentar wartakan kondisi Palestina
7 Mei 2019 22:24 WIB
Gedung Kantor Berita Anadolu Turki di Gaza Palestina yang dibom dengan rudal pada Sabtu (5/5) malam waktu setempat. (Dok Anadolu)
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: