PSSI tolak tanggapi ajakan KPSN untuk bertemu bahas KLB
7 Mei 2019 16:38 WIB
Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono (tengah) berfoto bersama beberapa pemegang suara PSSI dalam pertemuan di Jakarta, Sabtu (4/5). (Michael Siahaan)
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menolak untuk memberikan tanggapan mengenai ajakan Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) untuk bertemu di Yogyakarta pada Sabtu (11/5), guna membicarakan kongres luar biasa (KLB).
"Tidak ada komentar," ujar Direktur Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut Gatot, pada dasarnya semua pihak dipersilakan menyampaikan undangan PSSI.
Akan tetapi, PSSI menolak memberikan tanggapan apapun terkait KPSN.
Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal menyebut dirinya belum melihat undangan dari KPSN untuk pertemuan di Yogyakarta.
Meski demikian, Refrizal menegaskan bahwa KPSN dan semua kegiatan yang dilakukannya tidak akan diakui oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
"Cabang FIFA di Indonesia itu ya PSSI. Tidak ada nama KPSN di FIFA. Kalau mereka mau membuat kongres luar biasa silakan saja, tetapi itu tidak akan diakui FIFA," tutur dia.
Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menyatakan akan mengundang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghadiri pertemuan KPSN yang digelar pada Sabtu, 11 Mei 2019 di Yogyakarta untuk membahas kongres luar biasa (KLB).
"Kami ingin membuka jalan dialog dengan PSSI," ujar anggota KPSN yang juga Presiden klub Persijap Jepara Esti Puji Lestari usai pertemuan KPSN di Jakarta, Sabtu (4/5).
KPSN merupakan kelompok yang beranggotakan sekumpulan pemegang suara (voters) PSSI.
KPSN menggelar pertemuan dengan beberapa voters PSSI pada Sabtu (4/5) untuk membicarakan KLB. Pertemuan bertema "Transparansi Menuju Prestasi Sepak Bola Indonesia" itu dihadiri 28 voters PSSI. Sebanyak 10 voters lain diklaim mengirimkan surat dukungan terhadap KPSN.
Kelompok yang diketuai Suhendra Hadikuntono ini menyebut bahwa ia sebagai pihak yang ingin mewujudkan perubahan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
Saat ini, KPSN dalam upaya untuk mengumpulkan setidak-tidaknya 2/3 dari total 85 voters PSSI demi mempercepat pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) dan memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif.
Padahal, PSSI sudah menetapkan KLB digelar pada 13 Juli 2019 dengan tiga agenda, yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI serta memilih anggota baru untuk komite pemilihan dan komite banding pemilihan.
Untuk pemilihan 15 anggota komite eksekutif PSSI yang terdiri dari ketua umum dan dua wakil ketua umum, serta 12 anggota, FIFA melalui surat resminya kepada PSSI menyarankan agar itu dilakukan saat kongres biasa PSSI di Januari 2020.
"Tidak ada komentar," ujar Direktur Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Menurut Gatot, pada dasarnya semua pihak dipersilakan menyampaikan undangan PSSI.
Akan tetapi, PSSI menolak memberikan tanggapan apapun terkait KPSN.
Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Refrizal menyebut dirinya belum melihat undangan dari KPSN untuk pertemuan di Yogyakarta.
Meski demikian, Refrizal menegaskan bahwa KPSN dan semua kegiatan yang dilakukannya tidak akan diakui oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
"Cabang FIFA di Indonesia itu ya PSSI. Tidak ada nama KPSN di FIFA. Kalau mereka mau membuat kongres luar biasa silakan saja, tetapi itu tidak akan diakui FIFA," tutur dia.
Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) menyatakan akan mengundang Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menghadiri pertemuan KPSN yang digelar pada Sabtu, 11 Mei 2019 di Yogyakarta untuk membahas kongres luar biasa (KLB).
"Kami ingin membuka jalan dialog dengan PSSI," ujar anggota KPSN yang juga Presiden klub Persijap Jepara Esti Puji Lestari usai pertemuan KPSN di Jakarta, Sabtu (4/5).
KPSN merupakan kelompok yang beranggotakan sekumpulan pemegang suara (voters) PSSI.
KPSN menggelar pertemuan dengan beberapa voters PSSI pada Sabtu (4/5) untuk membicarakan KLB. Pertemuan bertema "Transparansi Menuju Prestasi Sepak Bola Indonesia" itu dihadiri 28 voters PSSI. Sebanyak 10 voters lain diklaim mengirimkan surat dukungan terhadap KPSN.
Kelompok yang diketuai Suhendra Hadikuntono ini menyebut bahwa ia sebagai pihak yang ingin mewujudkan perubahan sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.
Saat ini, KPSN dalam upaya untuk mengumpulkan setidak-tidaknya 2/3 dari total 85 voters PSSI demi mempercepat pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) dan memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif.
Padahal, PSSI sudah menetapkan KLB digelar pada 13 Juli 2019 dengan tiga agenda, yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI serta memilih anggota baru untuk komite pemilihan dan komite banding pemilihan.
Untuk pemilihan 15 anggota komite eksekutif PSSI yang terdiri dari ketua umum dan dua wakil ketua umum, serta 12 anggota, FIFA melalui surat resminya kepada PSSI menyarankan agar itu dilakukan saat kongres biasa PSSI di Januari 2020.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: