Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil atau Emil meminta kepastian tentang pemberhentian proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) kepada Menteri Perhubungan (Menhub) karena ada sejumlah aktivitas konstruksi skala besar, yakni proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan Tol Layang (Elevated).

"Kemudian kami meminta kepada Menhub untuk diputuskan kapan berhentinya empat proyek infrastruktur besar di Tol Japek bisa segera diputuskan kapan berhentinya supaya kami bisa informasikan ke masyarakat, supaya mereka bisa mengatur pola pergerakan. Termasuk tidak ada alat berat, tidak ada pekerjaan tapi alat beratnya parkir bikin macet juga," ujarnya di Bandung, Selasa.

Ditemui saat Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran 2019 Bidang Lalu Lintas Darat di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Emil mengatakan pihaknya mendukung rencana Kementerian Perhubungan yang akan menyiapkan konsep ganjil-genap dan satu arah (one way) saat arus mudik dan balik Lebaran 2019 di sepanjang Tol Jakarta-Surabaya untuk memperlancar angkutan Lebaran 2019.

"Karena Jawa Barat sebagai daerah lintasan dan tujuan, saya kira tadi soal ganjil genal itu bisa menjadi solusi. Jadi Pak Menhub tadi menyatakan soal ganjil genap dalam pemaparan bapak, pasti kami dukung," tegas dia.

Dalam pemaparannya, Gubernur Emil jika melihat data penjualan kendaraan bermotor yang setiap tahunnya mengalami kenaikan sekitar 10 hingga 13 persen maka pihaknya memprediksi jumlah pemudik akan mengalami kenaikan pula.

"Kemudian dengan beroperasi jalur utara (Jalan Tol Cipali). Kami menduga ini jadi ruas favorit pemudik tahun ini," kata dia.

Dia memberikan catatan terhadap jalur Utara yang dipergunakan para pemudik di Jawa Barat seperti Jalan Tol Cipali.

Menurut dia, di Jalan Tol Cipali jauh lebih banyak terjadi kecelakan dibandingkan dengan jalan tol lainnya yang ada di Jawa Barat seperti Jalan Tol Cipularang.

"Itu karena jalannya lurus dan dalam radius tertentu naik turunnya jalan itu enggak terasa oleh pengemudi. Jadi ini harus diantisipasi dengan memperbanyak papan peringatan dan rest area yang saat ini masih terbatas," jelas dia.